Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan, peranan daerah diperlukan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2017. Karena itu, rapat koordinasi BKPM dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bidang penanaman modal dapat membantu target pertumbuhan ekonomi itu.
"Proyeksi investasi sepanjang 2015-2019 sudah diperhitungkan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5,8 persen pada 2015 dan 7 persen 2017. Hal ini yang cukup berat dan peran BKPM-D dan SKPD bidang penanaman modal di daerah menjadi sangat penting," kata dia, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Sementara itu, berdasarkan data BKPM, 514 kabupaten dan 459 kota di antaranya sudah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Advertisement
BPKM menargetkan integrasi 144 PTSP dari 24 provinsi, 94 kabupaten, 20 kota, 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan 1 kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas (KPBPB) sepanjang 2015.
"Tahun 2016, BKPM menargetkan seluruh PTSP provinsi dan kabupaten, kota sudah terintegrasi dengan PTSP pusat," papar Franky.
Ia mengharapkan, pemerintah daerah juga dapat memastikan kelancaran proses realisasi investasi masing-masing dengan mensinkronisasikan antara PTSP provinsi, daerah dan kota.
"BKPM juga berharap pemerintah daerah dapat memastikan lancarnya proses realisasi investasi masing-masing. Saat ini BKPM memfasilitasi 99 proyek yang terhambat di 25 provinsi senilai lebih dari Rp 477 triliun," kata Franky.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memasang target investasi sebesar Rp 519,5 triliun atau meningkat lebih dari 14 persen dibanding realisasi investasi senilai Rp 456,6 triliun di 2014. Pertumbuhan ini optimistis tercapai meski ada ketidakpastian ekonomi global yang akan berdampak terhadap negara berkembang, terutama Indonesia.
Target investasi sebesar Rp 519,5 triliun terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 175,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 343,7 triliun. (Amd/Ahm)