Ini Perkembangan Terbaru Proyek Listrik 35 Ribu Mw

Program 35 Ribu MW, dikerjakan PT PLN (Persero) dan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Mar 2015, 20:15 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 20:15 WIB
Target Penjualan Listrik Tahun 2015
Sektor pelanggan bisnis akan menjadi andalan perusahaan untuk menggenjot penjualan listrik tahun 2015. Tampak jaringan listrik di kawasan Kota Tua sedang diperbaiki oleh petugas PLN, Jakarta, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mencanangkan program 35 ribu Mega Watt (MW) harus rampung dalam 5 tahun. Proyek ini diharapkan bisa mengimbangi permintaan pasokan listrik di Tanah Air.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan,  program proyek listrik 35 Ribu MW, dikerjakan PT PLN (Persero) dan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).

"Karena proyek sebesar itu tidak mungkin PLN mengerjakan sendiri. Sudah dinyatakan di depan fokus PLN hanya ditransmisi, oleh karena itu kerjakanlah paling banyak 10 ribu MW. 25 ribu diantaranya akan diserahkan kepada swasta," kata Sudirman, di Jakarta, Senin (30/3/2015).

Kini perkembangan proyek 35 ribu MW tersebut dalam proses perencanaan 14.700 MW, dalam proses procurement 13.500 MW, dan yang sedang dalam pembangunan 7.400 MW.

Proyek tersebut merupakan sisa dari proyek percepatan ketenagalistrikan (Fast Track Programe /FTP) tahap I, kemudian sedang dalam proses pendanaan 7.200 MW.

"Artinya secara procurement kita tidak khawatir akan mengalami masalah. yang perlu disoroti adalah financing dan project management, menjadi PR kita bersama," papar dia.

Dari Proyek 35 ribu MW, 12 ribu diantaranya sudah siap lahan di 155 lokasi. Namun masih ada 209 lokasi yang lahannya belum dibebaskan.

"Kemudian pemerintah juga memfasilitasi matching antara energi primer dengan energi sekunder karena ESDM sebagai pengambil kebijakan antara batubara, minyak, energi baru terbarukan, itu adalah energi primer yg dibutuhkan untuk pembangkit," pungkasnya. (Pew/Nrm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya