Elnusa Bukukan Kontrak US$ 344 Juta pada Kuartal I 2015

Elnusa menganggarkan belanja modal sebesar Rp 640 miliar untuk 2015.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Apr 2015, 16:50 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2015, 16:50 WIB
Elnusa
Elnusa

Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA), membukukan kontrak jasa minyak dan gas (migas) US$ 344 juta atau sekitar Rp 4,44 miliar (estimasi kurs: Rp 12.900 per dolar AS) pada kuartal I 2015.

Vice President Corporate Secretary Elnusa, Fajriyah Usman mengatakan, sebagian besar dari kotrak tersebut untuk pengeboran atau drilling and oilfield services. Sedangkan sisanya berasal land seismic services.

"Jadi 75 persen atau US$ 256 juta berasal dari drilling and oilfield services dan US$ 88 juta dari land seismic services," kata dia, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Fajriyah melanjutkan, dari total kontrak tersebut sekitar 45 persen akan dikerjakan pada tahun ini. Kemudian sisanya diperkirakan baru bisa dijalankan pada tahun depan.

"Dari US$ 344 juta yang ekspektasi akan dikerjakan tahun ini kurang lebih US$ 158 juta atau 45 persen. Sisanya US$ 186 juta  akan carry forward ke 2016 dan 2017," paparnya.

Sebagai informasi, pada kuartal I 2015 Elnusa mencatatkan pendapatan usaha Rp 925 miliar. Jumlah tersebut hanya naik 1 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 918 miliar.

Laba kotor perseroan naik 7 persen dari sebelum Rp 148 miliar menjadi Rp 158 miliar. EBITDA naik dari Rp 161 miliar menjadi Rp 175 miliar. Kemudian, laba bersih naik 20 persen menjadi Rp 65 miliar dari periode yang sama sebelumnya di angka Rp 54 miliar.

Elnusa menganggarkan belanja modal (capital expediture/capex) sebesar Rp 640 miliar untuk 2015. Rencananya sebagian besar dana tersebut bakal dipakai untuk kegiatan pengeboran lapangan migas Rp 300 miliar.

Sisanya akan digunakan untuk geo science services Rp 200 miliar, anak usaha Elnusa Rp 72 miliar dan pembangunan Rp 66 miliar.

Besaran capex pada 2015 lebih tinggi dibanding 2014 yaitu sebesar Rp 28,106 miliar. Hal tersebut dikarenakan kegiatan operasi tahun ini lebih sedikit. (Amd/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya