Pamerkan Maritim RI, Presiden Bank Dunia Disuguhi Kapal Mewah

Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino mengatakan, pihaknya mendukung upaya Bank Dunia untuk mengembangkan pelabuhan di Indonesia Timur.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mei 2015, 11:10 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2015, 11:10 WIB
Kapal Mewah untuk Presiden Bank Dunia
(Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Bank Dunia (World Bank)‎ Jim Yong Kim akan mengelilingi perairan wilayah Jakarta bersama para delegasinya dengan ditemani oleh Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino pada Kamis (21/5/2015).

Perjalanan Kim akan dimulai dari Pelabuhan Marina Batavia yang berada di wilayah Sunda Kelapa. Dari pihak Pelindo II sendiri telah memfasilitasi kunjungan Presiden World Bank tersebut dengan menggunakan kapal mewah Quick Silver VI.

Rencananya rombongan berangkat pukul 10.00 WIB dengan perjalanan awal mengelilingi pelabuhan Sunda Kelapa kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Lino mengungkapkan satu misi yang akan disampaikan oleh Pelindo II kepada Bank Dunia adalah potensi pengembangan maritim di Indonesia. Hal itu mengingat ini menjadi kunjungan pertama Kim ke Indonesia.

"Kami sangat mendukung upaya Bank Dunia dalam mengembangkan pelabuhan di Indonesia Timur. Hal ini akan memantapkan rencana implementasi konsep maritim Indonesia untuk percepatan penurunan biaya logistik nasional," kata Lino di Jakarta.

Selain itu, Lino mengatakan, kunjungan Kim ke pelabuhan di wilayah DKI Jakarta ini untuk mempelajari lebih banyak mengenai kesuksesan dan tantangan di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama dan paling efisien dalam perdagangan curah serta peti kemas.

Kegiatan ini terkait dengan tujuan utama Presiden Bank Dunia untuk meningkatkan investasinya di pelabuhan-pelabuhan perintis khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Diharapkan dengan ada kunjungan ini dapat memberikan gambaran kepada Bank Dunia mengenai bagaimana pelabuhan rakyat dan pelabuhan utama yang dikelola Indonesia.

Hal ini nantinya dapat membantu menentukan pelabuhan potensial yang perlu dikembangkan dan pelabuhan mana yang perlu diprioritaskan pengembangannya untuk mendukung kemaritiman Indonesia. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya