5 Tahun Lagi, Seluruh Wilayah RI Dialiri Listrik

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi atau sambungan listrik sudah sekitar 74-75 persen di Indonesia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 31 Mei 2015, 12:04 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2015, 12:04 WIB
Target Penjualan Listrik Tahun 2015
Petugas PLN memeriksa kabel jaringan listrik di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam lima tahun mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan rasio elektrifikasi atau sambungan listrik menjangkau 100 persen penduduk Indonesia.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan dirinya yakin, 100 persen wilayah Indonesia telah teraliri listrik saat negara berulangtahun yang ke-75.

"Saya optimis 75 tahun Indonesia, 100 persen telah teraliri listrik, sekarang rasionya sudah sekitar 74-75 persen, ditambah lagi program 35 ribu MW bisa menjadi sekitar 95 persen," ujar Sudirman di kantor Kementerian ESDM, Jakarta (31/5/2015).

Meski optimistis, dia mengaku mencapai target 100 persen merupakan hal yang sangat sulit. Sudirman mengatakan, ada nilai-nilai yang sulit terjangkau.
Tapi dia menekankan, sepanjang sinar matahari ada, pemerintah dapat memanfaatkan sinar surya itu sebagai alternatif pembangkit tenaga listrik. Sudirman mengatakan, inovasi yang dimaksud seperti lampu yang pada siang hari dijemur lantas digunakan anak-anak untuk belajar di malam hari.

"Itu bisa kami pelajari dan dibagikan ke daerah terpencil. Di Afrika, anak-anak sudah belajar menggunakan lampu pijar ini," kata dia.

Sementara bicara nuklir sebagai alternatif pembangkit listrik, Sudirman menyebutnya sebagai jalan terakhir. Dia kini tengah menjalin komunikasi dengan Batan dan Dikti guna membahas inisiasi dana bersama untuk nuklir.

Pemerintah telah mencanangkan program 35 ribu Mega Watt (MW) untuk mendorong permintaan pasokan listrik di Tanah Air. Kini perkembangan proyek 35 ribu MW itu dalam proses perencanaan 14.700 MW yang untuk proses procurement 13.500 MW, dan yang sedang dalam pembangunan 7.400 MW.

Proyek tersebut merupakan sisa dari proyek percepatan ketenagalistrikan (Fast Track Programe /FTP) tahap I, kemudian sedang dalam proses pendanaan 7.200 MW. Dari proyek 35 ribu MW, 12 ribu diantaranya sudah siap lahan di 155 lokasi. Namun masih ada 209 lokasi yang lahannya belum dibebaskan. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya