Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipasang pada atap bangunan.
Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM Maritje Hutapea mengatakan, pengembangan PLTS di atap bangunan (PLTS roof top) merupakan inovasi untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan di kota besar.
Baca Juga
"Satu hal kami kembangkan PLTS roof top di atap bangunan, di daerah perkotaan,"Â kata Maritje, di kantor Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Advertisement
Maritje mengatakan, PLTS memerlukan lahan yang luas, sementara di kota besar lahan terbatas dan harganya yang tinggi, sehingga membuat pembangunan PLTS di perkotaan tidak ekonomis. Dengan dikembangkannya PLTS pada atap gedung dapat menghemat biaya dari sisi penyediaan lahan.
"PLTS butuh lahan kalau dibangun di atas lahan harga luar biasa, karena itu semakin ekonomis kami bangun di atas," tutur Maritje.
Ia menambahkan, listrik yang dihasilkan PLTS tersebut nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik gedung atau rumah yang atapnya digunakan. Selain itu juga bisa dijual dengan disambungkan ke jaringan kelistrikan PT PLN (Persero). "Terutama daerah perkotaan ini potensial diinterkoneksi ke jaringan PLN," kata Maritje.
Ia mengungungkapkan, Direktorat Jenderal EBTKE sedang menyusun patokan tarif, sehingga sesuai dengan keekonomian untuk menarik investor mengembangkan PLTS roof top tersebut.
"Supaya investor tertarik untuk bisnis ini ada sesuatu feed in tarif harga jual yang jelas kami susun. Pada Juli mudah-mudahan final, siapa pun investasi bisa jelas menghitung memberikan manfaat secara ekonomi," pungkasnya. (Pew/Ahm)