Target Lifting Gas Capai 1.300 BOEPD pada 2016

Penetapan lifting gas itu untuk mendapatkan komitmen pasar yang disepakati.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Jun 2015, 12:43 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 12:43 WIB
Jokowi Resmikan Penyaluran Gas ke Rusun Marunda
Jaringan pipa gas di Rusun Marunda ini merupakan tahap awal pengoperasian jaringan gas di rusun Jabotabek, Jakarta, (25/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR sepakat target lifting gas 1.100-1.300 Barel Oil Per Day ( barel setara minyak/BOEPD) dalam Rancangan Anggaran  Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Ketua rapat kerja asumsi makro RAPBN 2016, Satya Widya Yudha mengatakan, rapat kerja tersebut sebelumnya telah menyepakati tiga poin asumsi makro, yaitu lifting minyak bumi 800-830 ribu barel per hari, harga rata-rata minyak Indonesia US$ 60 hingga 70 per barel, dan subsidi tetap minyak solar Rp 1.000 per liter. Sementara untuk lifting gas telah dibahas dalam rapat sebelumnya. Satya pun meminta usulan angka lifting gas masing- masing fraksi.

"Pembahasan lifting gas bumi sudah dilakukan pembahasan namun belum mengambil keputusan," kata Satya, dalam rapat kerja asumsi makro RAPBN 2016, di ruang rapat komisi VII, gedung DPR, Senin (21/6/2015).

Satya menyatakan, Fraksi Golkar mengajukan lifting gas bumi 1.100-1.300 BOEPD dengan alasan memberikan jarak lebih tinggi dari yang disampaikan pemerintah, dengan pertimbangan bisa lebih banyak mendapatkan komitmen pasar yang disepakati. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan produksi, berbeda dengan minyak.

Sedangkan fraksi lain yaitu:

PDIP                  : 1.125 - 1.300 BOEPD.
Hanura              : 1.150-1.300 BOEPD.
PPP                    : 1.100-1.300 BOEPD.
PKB                    : 1.100 - 1.200 BOEPD.
Demokrat           : 1.150 - 1.200 BOEPD.
PAN                    : 1.100 - 1.200 BOEPD.
Nasdem              : 1.100 - 1.300 BOEPD.
PKS                     :
Gerindra              : 1.200 - 1.300 BOEPD.

Dari usulan tersebut disepakati, acuan batas bawah target lifting gas dalam RAPBN 2016 1.100 BOEPD, sedangkan batas atas 1.300 BOEPD. "Dari batas bawah 1.100 ada lima fraksi, jadi apakah ini bisa dijadikan kesimpulan. Kita sepakati 1.100. Batas atasnya 1.200 ada empat fraksi, jarak batas atas jadi 1.300 sepakat," kata Satya.

Menanggapi keputusan tersebut, Menteri ESDM Sudirman Said menyambut baik. Untuk mencapai target tersebut pemerintah akan meningkatkan kinerja.

"Pemerintah menyampaikan terimakasih kesepakatan asumsi dasar lifiting gas, melihat kesepakatan membuat kami memacu kerja agar mencapai target," ujarnya.

Sebelumnya pemerintah mengusulkan target lifting gas dalam asumsi makro RAPBN 2015 sebesar 1.100-1.200 BOEPD. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya