Produksi Gas Bumi Sesuai Target APBN-P

Kontribusi terbesar lifting gas bumi itu disumbangkan dari lima kontraktor kerja sama atau kontraktor KKS.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Nov 2014, 14:27 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2014, 14:27 WIB
DPRD DKI: Hibah Bus Tetap Harus Ber-BBG
Hal ini diatur oleh Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 Pasal 20 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Liputan6.com, Jakarta - Lifting gas bumi menunjukkan kinerja menggembiarakan di tengah tantangan yang dihadapi industri hulu migas. Tengok saja realisasi lifting gas bumi hingga Oktober 2014 telah menyentuh 7,085 miliar British Thermal Unit Perh Hari (BBTUD) atau 99,8 persen dari target 7,099 BBTUD yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN-P) 2014.

Plt SKK Migas, J Widjanarko menuturkan, kontribusi lifting gas terbesar berasal dari lima kontraktor kerja sama (Kontraktor KKS) antara lain Total E&P Indonesie, ConocoPhilips (Grissik) Ltd, PT Pertamina EP, BP Berau Ltd, dan PetroChina International Jabung Ltd.

"Lima Kontraktor KKS ini berkontribusi melebihi 75 persen dari total lifting gas," ujar Widjonarko.

Di tengah menurunnya cadangan minyak, gas bumi menjadi harapan bagi sektor hulu migas Indonesia, terutama dengan semakin tingginya permintaan gas domestik. Volume pemanfaatan gas bumi untuk domestik telah meningkat signifikan dari 1,480 BBTUD pada 2003 menjadi 3,774 BBTUD pada 2013 atau meningkat sebesar 155 persen.

Sejak 2013, volume gas untuk domestik telah melebih volume gas untuk ekspor, yaitu 3,774 BBTUD (52,6%) untuk domestik dan 3,402 BBTUD (47,4%) untuk ekspor.

Widjonarko mengatakan industri hulu migas siap untuk memenuhi kebutuhan gas domestik selama infrastrukturnya tersedia. "Ketersediaan infrastruktur menjadi kunci pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik," ujarnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya