Pengamat Ingin Sofyan Djalil Perbaiki Kinerja Bappenas

Selama ini kinerja Menteri PPN/Kepala Bappenas dinilai masih belum kentara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Agu 2015, 09:33 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2015, 09:33 WIB
20150812-Jokowi Pecat Sekaligus Lantik Menteri Baru-Jakarta
Darmin Nasution (kiri) dan Rizal Ramli (kedua kiri) sebagai berbincang sebelum pelantikan dirinya sebagai Menko Perekonomian dan Menko Bidang Kemaritiman di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rotasi jajaran menteri (reshuffle) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (12/8/2015) kemarin, Sofyan Djalil mendapat tugas baru yaitu memimpin Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) menggantikan Adrinov Chaniago. Sebelumnya, Sofyan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Lembaga Kajian Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyambut positif apa yang diputuskan oleh Presiden RI Joko Widodo‎ untuk merombak jajaran menteri di sektor ekonomi, termasuk menteri PPN/Kepala Bappenas tersebut.

Direktur eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati menilai selama ini kinerja Menteri PPN/Kepala Bappenas dinilai masih belum kentara, dan juga belum ada terobosan-terobosan yang nyata dalam perencanaan pembangunan di Indonesia.

"Kinerja ini semua kementerian ekonomi bermasalah, menurut kami bermasalahnya perencanaanya, Bappenasnya, perencanannya kan memang tidak disusun secara matang, ini kan masih copas dari RPJMN yang sebelumnya," kata Enny saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (13/8/2015).

Banyaknya program percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, menjadi hal yang krusial apabila perencanaan tersebut belum terimplementasi sesuai program Nawa Cita Presiden Jokowi.

Untuk itu, di bawah Sofyan Djalil, Enny berharap kinerja Bappenas dalam memunculkan terobosan-terobosan, salah satunya implementasi perencanaan yang berdampak pada percepatan penyerapan anggaran‎.

"Bappenas tidak kentara dan tidak ada sinyal yang konkret untuk mengimplementasikan dari nawacita dan tidak nampak persis, makanya Pak Sofyan harus bisa perbaiki itu," tegasnya.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle atau perombakan kabinet di Istana Negara. Ada 6 anggota Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK. 

Dalam keputusan yang dibacakan di Istana Negara, Rabu (12/8/2015), Presiden Jokowi memberhentikan 5 menteri. Mereka adalah Menteri Koordinator Perekomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno, ‎Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel.

Presiden juga memberhentikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Presiden Jokowi lalu mengangkat Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Polhukam, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Sofyan Djalil sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan.

Presiden juga mengangkat Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.

Jokowi pun akan langsung melantik menteri negara kabinet kerja sisa masa jabatan periode 2014-2019 di Istana. (Yas/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya