Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) secara resmi memulai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo dengan kapasitas 100 MegaWatt (MW). Adanya pembangkit ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk masyarakat di Gorontalo.
Direktur Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN, Amin Subekti mengatakan, saat ini kondisi kelistrikan di provinsi ini masih kekurangan di mana daya sistem Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo) hanya sebesar 320 megawatt (MW). Sedangkan beban puncak sistem Sulutgo mencapai 325 MW.
Dengan demikian, lanjut Amin, masih terjadi defisit daya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Gorontalo, yang menjadi bagian dari sistem Sulutgo. Hal ini juga membuat pemadaman listrik tak bisa dihindari.
Advertisement
"Kami sangat memahami kondisi kekurangan pasokan listrik dan kami berupaya dengan keras untuk dapat mengatasi kekurangan pasokan daya listrik di sistem Sulutgo, khususnya provinsi Gorontalo," ujarnya di Pohuwatu, Gorontalo, Kamis (10/9/2015).
Dia menjelaskan, beroperasinya PLTG ini juga akan memberikan keleluasaan pada PLN untuk dapat melakukan sambungan bagi calon pelanggan yang saat ini masih mengantre dalam rangka daftar tunggu sistem Sulutgo. Saat ini, daftar tunggu di sistem Sulutgo telah mencapai 70 MW.
Dengan membaiknya pasokan listrik melalui penambahan PLTG di Pohuwato ini, sambung Amin, maka diharapkan akan meningkatkan jumlah masyarakat yang teraliri listrik di Gorontalo.
Saat ini, rasio elektrifikasi di provinsi tersebut sebesar 74,02 persen. Maka dengan beroperasinya PLTG ini nantinya akan menaikan rasio elektrifikasi hingga 84,43 persen pada akhir 2016.
"Naiknya pasokan listrik ini juga diharapkan akan meningkatkan kegiatan berbagai sektor perekonomian, pendidikan dan kesehatan di provinsi Gorontalo. Ini yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara lebih merata dan lebih baik lagi," tandasnya. (Dny/Zul)