Harga Minyak Ditetapkan US$ 50 per Barel di RAPBN 2016

Penetapan harga minyak Indonesia mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi global melambat dan peningkatan pasokan minyak mentah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Sep 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 18:35 WIB
20150909-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said-Jakarta
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi VII DPR dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyepakati patokan harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) sebesar US$ 50 per barel dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan ICP diajukan US$ 50 per barel berdasarkan pertimbangan pertumbuhan perekonomian global masih akan mengalami perlambatan terutama di negara konsumen minyak mentah utama yaitu Amerika Serikat  dan China.

"Selain itu pasar minyak dunia akan mengalami kelebihan pasokan akibat masih terus meningkatnya produksi shale oil Amerika Serikat dan peningkatan pasokan minyak mentah Iran," kata Sudirman, dalam rapat kerja dengan komisi VII DPR, di Gedung DPR Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Sudirman menambahkan, pertimbangan lain adalah masih tinggi tingkat peningkatan stok minyak mentah terutama di Amerika Serikat, Jepang, China pada saat harga minyak mentah turun seperti saat ini.

"Pertumbuhan permintaan akan terjadi negara-negara berkembang sedangkan negara-negara OECD akan relatif sama dibandingkan tahun 2015," tutur Sudirman.

Menurut Sudirman, pengajuan tersebut sesuai dengan kondisi harga minyak saat ini.  "Secara APBN akan baik menempuh realistis karena itu anggaran disesuaikan, kami usulkan angka 50 lebih realsitis dari angka sekarang," tutur Sudirman.

Mendengar usulan tersebut, Ketua Komisi VII DPR Kardaya melakukan poling pada seluruh anggata Komisi VII yang hadir mewakili fraksi, dari poling diperoleh suara terbanyak ICP ditetapkan US$ 50 dolar per barel dalam RAPBN 2016."Baiklah patokan harga minyak Indonesia atau ICP US$ 50 per barel," tutup kardaya sambil mengetuk palu. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya