Harga Minyak Indonesia Terus Merosot

Representatif Iran-OPEC menyampaikan bahwa terdapat potensi peningkatan produksi dari negara OPEC hingga 33 juta barel per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Sep 2015, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 16:00 WIB
Semester I 2014 Realisasi Produksi Minyak Nasional 796,5 MBOPD
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Agustus 2015 mencapai US$ 42,81 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Harga Minyak Indonesia Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terjadi penurunan harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dengan nilai US$ 9 per barel pada Agustus 2015. Pada bulan sebelumnya, harga minyak Indonesia juga mengalami penurunan. 

Seperti yang dikutip dari situs resmi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Jumat (4/9/2015), berdasarkan hasil perhitungan Formula ICP, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Agustus 2015 mencapai US$ 42,81 per barel, turun sebesar US$ 9 per barel dari US$ 51,81 per barel pada bulan Juli 2015.

Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 43,21 per barel, turun sebesar US$ 8,70 per barel dari US$ 51,91 per barel pada bulan sebelumnya.

Penurunan juga terjadi pada bulan sebelumnya. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia pada Juli 2015 mencapai US$ 51,81 per barel atau turun US$ 7,59 per barel dari ICP Juni 2015 sebesar US$ 59,40 per barel.

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar Internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor.

Beberapa faktor itu adalah publikasi OPEC Agustus 2015, produksi minyak mentah OPEC mengalami peningkatan produksi pada bulan Juli 2015 sebesar 0,1 juta barel per hari dibandingkan bulan Juni 2015 menjadi 31,5 juta barel per hari.

Selain itu atau faktor lainnya adalah proyeksi pasokan minyak negara-negara Non-OPEC tahun 2015 direvisi meningkat 0,08 juta barel per hari dibandingkan publikasi bulan Juli 2015, menjadi 57,46 juta barel per hari.

Representatif Iran-OPEC menyampaikan bahwa terdapat potensi peningkatan produksi dari negara OPEC hingga 33 juta barel per hari pasca penghapusan sanksi Iran.

Di luar itu juga terjadi peningkatan jumlah oil rig count dunia (kecuali Cina dan Former Soviet Union) di Juli 2015 dibandingkan Juni 2015.

Dalam neraca pada publikasi IEA Agustus 2015, selama semester II 2015, dunia masih akan mengalami over supply hingga 1,4 juta barel per hari dengan asumsi rata-rata produksi OPEC sebesar 31,7 juta barel per hari dan belum memperhitungkan proyeksi kenaikan produksi Iran pasca penghapusan sanksi.

Menurut laporan mingguan EIA, tingkat stok distillate fuel oil Amerika Serikat akhir bulan Agustus 2015 lebih tinggi 5 juta barel dibandingkan dengan stok pada akhir Juli 2015.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi antara lain oleh penurunan indikator perekonomian Cina dan penurunan signifikan pada harga saham Cina (Indeks CSI 300) dan potensi penurunan perekonomian negara Asia lainnya akibat efek dari devaluasi Yuan yang dilakukan oleh Pemerintah Cina.

Sedangkan faktor lainnya, proyeksi produksi minyak Cina 2015 direvisi naik 30 ribu barel per hari pada publikasi OPEC Agustus 2015 dibandingkan publikasi OPEC Juli 2015 dan peningkatan stok minyak mentah Cina di bulan Juli 2015 sebesar 1,05 persen dibandingkan Juni 2015. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya