Rapat Tiga Jam, Ini Hasil Kesepakatan Asumsi Makro 2016

Pemerintah dan Komisi XI DPR RI menyetujui beberapa asumsi makro dalam RAPBN 2016.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Sep 2015, 22:52 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 22:52 WIB
20150921-Rapat ASUMSI DASAR MAKRO RAPBN 2016-Jakarta
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) dan Gubernur BI Agus Martowardojo saat menghadiri rapat dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (21/9/2015). Komisi XI DPR sangat kecewa dengan pencapaian yang diraih oleh PPN/Bappenas. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Usai menggelar rapat selama 3 jam, pemerintah dan Komisi XI DPR RI akhirnya menyetujui beberapa asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Sejumlah asumsi makro yang disepakati, antara lain pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga SPN 3 bulan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan beberapa indikator target pembangunan.

Ketua Komisi XI, Fadel Muhammad saat membacakan kesimpulan hasil Rapat Kerja RAPBN 2016, menyebut, asumsi makro yang disetujui, adalah pertumbuhan ekonomi 5,3 persen; inflasi 4,7 persen; nilai tukar rupiah 13.900 per dolar AS; suku bunga SPN 3 bulan 5,5 persen.  

“Kurs rupiah pembahasannya panjang. Ruangan ini keputusan politik, tidak semata-mata keputusan ekonomi. Gubernur BI diharapkan me-manage supaya arahnya ke bawah,” ujar dia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/9/2015) malam.

Sedangkan target pembangunan, kata Fadel diketok tingkat pengangguran dikisaran 5,2-5,5 persen; tingkat kemiskinan 9,0-10,0 persen dan gini rasio (indeks) 0,39 persen serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,10.  

“Ini merupakan kesimpulan paling pokok dalam asumsi RAPBN 2016,” terang dia yang menggelar rapat sejak 19.00-22.00 WIB. (Fik/Ndw)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya