Saham Sekawan Intipratama Merosot 38,4% dalam 4 hari

harga saham SIAP merosot 38,4 persen selama empat hari.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Okt 2015, 21:40 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 21:40 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) mengalami pelemahan mendekati 10 persen selama empat hari berturut-turut. Bahkan harga saham SIAP merosot 38,4 persen selama empat hari.
 
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (29/10/2015), harga saham SIAP turun 9,8 persen menjadi Rp 138 per saham. Penurunan 9,8 persen ini hampir mendekati batas auto rejection sekitar 10 persen. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 52 kali dengan nilai transaksi Rp 144 juta.
 
Penurunan harga saham SIAP ini dikabarkan lantaran ada rumor kalau ada potensi gagal bayar untuk saham SIAP yang dilakukan oleh sejumlah broker.
 
Saat dikonfirmasi hal tersebut kepada Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini menuturkan, ada indikasi gagal bayar saham SIAP yang dilakukan sejumlah broker. Akan tetapi, ia belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai broker dan nilai transaksi dari saham SIAP tersebut.
 
"Ada indikasi. Ini di pasar negosiasi," ujar Hamdi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (29/10/2015).
 
Lantaran hal tersebut terjadi di pasar negosiasi, Hamdi menuturkan, hal tersebut harus diselesaikan oleh kedua belah pihak bersangkutan terkait transaksi saham SIAP. Pihaknya hanya akan memeriksa broker yang modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) nya kurang.
 
"Jadi kalau ada kegagalan yang mengakibatkan MKBD kurang bursa akan periksa," tutur Hamdi.
 
Sementara itu, penurunan harga saham SIAP yang terjadi mencapai 38,4 persen dalam empat hari ini tak membuat saham SIAP masuk kategori unusual market activity (UMA). Hamdi menuturkan, pihaknya belum memasukkan saham SIAP dalam kategori UMA karena belum masuk parameter otoritas bursa.
 
"UMA belum diterbitkan karena penurunan harganya belum menyentuh parameter bursa," ujar Hamdi.
 
Hamdi menuturkan, pihaknya akan lebih dalam mengawasi para broker ke depannya. Terkait saham SIAP yang dikabarkan gagal bayar, BEI juga minta para broker menyelesaikan transaksi tersebut. "Minta broker selesaikan ke broker lawan transaksinya," ujar Hamdi.
 
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan, ada kabar memang transaksi saham SIAP yang gagal bayar itu ada indikasi transaksi repo atau gadai saham. Selain itu, harga saham SIAP sempat naik melebihi valuasinya. Dengan kondisi ini, Hans menilai, saham SIAP masih berpotensi turun ke depan.
 
"(Harga saham SIAP) masih akan turun. Tapi ini otoritas tunggu tujuh hari turun baru baru suspensi. Dengan kondisi ini yang punya saham pasti akan berusaha jual agar selamat," ujar Hans. (Ahm/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya