Pasokan Melimpah, Harga Minyak Turun Lagi

Penurunan ini dipicu over supply dari komoditas ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 13 Nov 2015, 06:45 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 06:45 WIB
Kilang Minyak
(Foto: Reuters)

Liputan6.com,New York - Harga minyak semakin ambruk dan bisa membuat rekor penurunan terendah sejak Agustus lalu. Penurunan ini dipicu over supply dari komoditas ini.

"Realisasi dari 'keserakahan' ini akhirnya terasa di pasar," ujar Analis Again Capital, John Kilduff seperti dikutip dari laman CNBC, Jumat (13/11/2015).

"Saya pikir kita mungkin sedang berada di antara penurunan lain di sini. TIdak mungkin langsung turun, tapi kita sedang menuju ke level penurunan baru tahun ini," imbuhnya.

Minyak West Texas Intermediate turun 2,75 persen ke level US$ 41,75 per barel. Pada perdagangan Agustus lalu, minyak ini juga sempat sentuh level terendahnya di US$ 37,75 per barel. Sementara minyak acuan, Brent turun 3 persen ke level US$ 45,23 per barel.

"Kita benar-benar denkat dengan angka US$ 40. Dan radsanya seperti kita diuji untuk bisa menyentuh penurunan yang kita pernah alami tahun ini," ujar Andrew Lipow, Presiden dari Lipow Oil Associates.

Harga minyak untuk pengiriman jangka panjang juga turun 10 persen pada bulan lalu dan mendapatkan level penurunan yang baru pekan ini menyusul laporan yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute mengenai pasokan. Pemerintah AS melaporkan Kamis kemarin bawha persediaan minyak naik 4,2 juta barel dari pekan lalu, akibat dari tinginya impor. Itu 4 kali lipat dari yang diperkirakan analis.

"Semua komoditas dijual. Kami tidak berpikir bahwa harga ini akan berkelanjutan, dan kami rasa harga minyak berada di bawah saat ini, tapi masih akan terjadi volatilitas di pasar: perhatian terhadap ekonomi China, suku bunga the Fed, dan penguatan dolar. Semua memainkan perannya," ujar Michael Cohen head of energy commodities di Barclays.

"Di samping itu, dari perspektif fundamental, pasar berlanjut untuk memiliki persepsi ini, yaitu kita kelebihan pasokan. Data juga menunjukkan hal itu, seolah mengonfirmasi passar yang bias," tuturnya.

Produksi minyak AS pekan lalu mencapai 9,2 juta barel per hari, naik tipis dari total minggua pada bulan lalu. AS mengimpor 7,4 barel per hari. 400 ribu barel adalah dari pekan lalu. (Zul/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya