Target Penerimaan Pajak 2015 Sulit Tercapai

Pemerintah dinilai fokus untuk memperbaiki ekonomi dengan dorong pertumbuhan sektor usaha.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Des 2015, 22:15 WIB
Diterbitkan 02 Des 2015, 22:15 WIB
Ilustrasi Pajak (3)
Ilustrasi Pajak (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Sigit Priadi Pramudito memutuskan untuk meletakkan jabatannya sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Alasannya, pria kelahiran 17 September 1959 ini belum mampu memenuhi target penerimaan pajak tahun ini yang mencapai Rp 1.294,25 triliun.

Menanggapi hal ini, Pengamat Ekonomi, Firmanzah menyatakan, sebenarnya siapa pun orang yang menjabat sebagai Dirjen Pajak tidak akan sanggup memenuhi target tersebut. Lantaran, dirinya sendiri menilai target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 ini tidak realistis.

"Saya rasa siapa pun dirjen pajaknya akan kesulitan ya untuk memenuhi target. Karena memang menurut saya targetnya tidak realistis," ujar dia di Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Firmanzah menjelaskan, dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, dunia usaha akan mengalami perlambatan. Sedangkan sumber penerimaan pajak terbesar salah satunya berasal dari sektor usaha.
‪

"Ya kalau dengan kondisi perekonomi yang melambat tentunya dunia usaha juga akan melambat. Kalau dunia usaha melambat maka akan ikut mempengaruhi juga terhadap penghasilan, pendapatan pajak juga akan melambat. Dan benar bahwa realisasinya masih Rp 800 triliun," jelas Firmanzah.

Firmanzah menuturkan, pemerintah ke depannya tidak perlu lagi menetapkan penerimaan pajak yang terlalu ambisius. Pemerintah lebih baik fokus pada perbaikan ekonomi dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha.

"‪Dunia usaha ini yang harusnya terlebih dulu digairahkan oleh pemerintah," tandas dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya