BUMN Sektor Ini Diminta Tak Lepas Saham ke Publik

Sektor pangan merupakan sektor sangat strategis karena berhubungan langsung dengan masyarakat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Feb 2016, 08:21 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 08:21 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Aktifitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Lana Soelistyaningsih mengimbau supaya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pangan tidak mencatatkan saham di pasar modal.

Dia mengatakan, sektor pangan merupakan sektor sangat strategis karena berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga sebaiknya sahamnya tidak dilepas ke publik dan tetap dikuasai pemerintah 100 persen.

"Sebab sektor pangan itu vital," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (19/2/2016).

Meski ‎begitu, dia mengatakan saat ini pelaku pasar sedang kekurangan pilihan saham. Selain itu, harga saham yang ada juga relatif tinggi.

Dia mengatakan, dengan penawaran saham BUMN memberikan alternatif pelaku pasar terhadap pilihan saham.

"Kalau dilihat kebutuhan pasar modal perlu initial public offering (IPO), pilihan saham tidak banyak, dan kapitalisasi asing. Kita tahu asing menggerakan pasar. Kalau tidak IPO besar sulit indeks untuk naik dengan saham yang ada mahal," kata dia.
‎

Dia juga mengatakan, BUMN yang melepas saham mesti dalam kondisi sehat. Hal tersebut diperlukan untuk mengangkat pasar modal‎

"‎Mesti BUMN menarik, karena terakhir BUMN belum bisa mengangkat, Garuda dan Krakatau Stell," ujar dia.

Sebagai tambahan, terdapat beberapa BUMN yang bergerak di sektor pangan antara lain Perum Bulog, PT Garam, PT Pertani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya