Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo memerintahkan untuk melakukan efisiensi BUMN dalam meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan pembentukan holding.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, dalam rapat terbatas yang dilakukan hari ini, ‎ada enam sektor yang diusulkan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjadi prioritas holding dalam jangka menengah.
"‎Ada 6 holding yang tadi disampaikan dan diminta Presiden dan Wapres untuk dikaji lebih mendalam," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Advertisement
Â
Baca Juga
Pramono menambahkan dengan adanya pembentukan holding tersebut Presiden ingin meniru kesuksesan Singapura yang mempunyai Temasek dan Malaysia yang memiliki Khasanah.
‎"Kalau bisa dilakukan, maka sinergitas di antara holding itu yang di antaranya di sektor perbankan, ketahanan energi, infrastruktur, pertambangan, itu akan membuat betul-betul proses pembangunan holding membuat BUMN ke depan akan semakin kuat," tegas Pramono.
‎Dengan adanya holding, Pramono menegaskan, diharapkan ke depan BUMN untuk pengembangan bisnisnya tidak selalu mengandalkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Demi mempercepat hal itu, dikatakan Pramono, pemerintah akan melakukan perubahan beberapa Peraturan Pemerintah (PP).
Sementara itu di kesempatan terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono mengatakan enam sektor yang diusulkan dalam rata stersebut adalah BUMN yang bergerak di sektor jalan tol, sektor pertambangan, sektor energi, sektor perbankan, sektor perumahan dan sektor jasa konstruksi ‎dan rekayasa.
Dari enam sektor tersebut ada beberapa sektor yang menjadi proritas jangka‎ pendek seperti di antaranya sektor jalan tol, pertambangan dan sektor energi.
"Dalam rapat tadi, ini beberapa sektor yang dinilai paling mudah," ujar Basuki (Yas/Zul)