Liputan6.com, Jakarta - Holding Badan Usaha Milik Negara (Holding BUMN) sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mencatat kenaikan pengunjung disejumlah destinasi pariwisata dibawah pengelolaannya.
Halitu seperti disampaikan Direktur Utama InJourney Maya Watono. Dia mengatakan, InJourney memberikan pelayanan yang optimal mulai dari destinasi pariwisata, hospitality, hingga ritel di periode Lebaran 2025.
Baca Juga
"InJourney Group berusaha untuk melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya agar masyarakat dapat menikmati libur Lebaran kali ini dengan aman dan nyaman," ujar Maya dalam keterangan di Jakarta, melansir Antara, Kamis (10/4/2025).
Advertisement
Dia mengatakan, dari sisi kunjungan wisatawan, destinasi pariwisata dibawah pengelolaan InJourney mencatat kenaikan jumlah pengunjung.
"Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mencatat selama periode libur Lebaran pada 31 Maret-8 April 2025 terdapat 146.298 pengunjung. Puncak kunjungan terjadi pada 2 April 2025 atau H+2 Lebaran dengan angka 25 ribu pengunjung," papar Maya.
Menurut dia, diprogram 'Lebaran di Candi' yang diselenggarakan oleh PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management (IDM) mampu mencatat total kunjungan sebesar 207.565 pengunjung, yang berarti naik 23,22 persen dibandingkan 2024, sebanyak 168.452 pengunjung.
"Angka ini juga melampaui target pengunjung selama periode Lebaran 31 Maret-8 April 2025 sebesar 175.297. Rincian angka kunjungan yakni Candi Borobudur 76.293 pengunjung (naik 4,8 persen), Candi Prambanan 121.210 pengunjung (naik 39,24 persen), Ratu Boko 6.715 pengunjung (naik 2,44 persen), dan Teater Pentas 4.347 pengunjung (naik 44,66 persen)," terang Maya.
Catatan dari ITDC
Sementara itu, Holding BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat rata-rata okupansi harian The Nusa selama periode 24 Maret hingga 7 April 2025 mencapai 74,48 persen, dengan jumlah kunjungan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Water Blow mencapai 56.726 orang.
Untuk kawasan The Mandalika rata-rata tingkat okupansinya pada 24 Maret hingga 7 April 2025 mencapai 42,39 persen, melebihi target yang ditetapkan sebesar 32 persen. Pada periode ini, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 59.275 orang, sedangkan The Golo Mori mencatat total kunjungan wisatawan sebanyak 1.479 orang.
"Sementara itu, PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality mencatat rata-rata okupansi hotel di bawah kelolaan InJourney Hospitality mencapai 65,3 persen, yang berarti meningkat 4,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024," ucap Maya.
Lima hotel dengan tingkat hunian tertinggi yakni Inna Sindhu Beach Hotel, Merusaka Nusa Dua, The Meru Sanur, Lafayette Boutique Hotel Yogyakarta, dan The Manohara Yogyakarta.
"Puncak kunjungan wisatawan ke unit hotel InJourney Hospitality terjadi pada hari ketiga Idul Fitri, yaitu pada 2 April 2025, dengan tingkat hunian mencapai 83 persen dan total kamar terjual sebanyak 3.858 unit," ucap Maya.
Advertisement
Hunian Lainnya
Sedangkan secara konsolidasi tingkat hunian pada 28 Maret-5 April 2025 terdiri dari Klaster Bali sebesar 73,1 persen dengan tingkat hunian tertinggi pada Inna Sindhu Beach Hotel, Merusaka Nusa Dua dan The Meru Sanur.
Lalu Klaster Jawa sebesar 69,8 persen dengan tingkat hunian tertinggi adalah Lafayette Boutique Hotel Yogyakarta. Serta Klaster Sumatera, tingkat hunian tertinggi yaitu Khas Ombilin Hotel.
"Sarinah tak kalah meriah dengan catatan 201 ribu pengunjung selama periode 30 Maret-7 April 2025. Secara keseluruhan Sarinah Store mencatat penjualannya tumbuh hingga 8,2 persen secara tahunan selama libur Lebaran 2025," jelas Maya.
