Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah disediakan aneka hiburan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Dua dan Tiga, Jakarta Pusat, salah seorang Wajib Pajak terus melemparkan kekesalannya kepada petugas pajak. Wajib Pajak tersebut mengeluhkan buruknya pelayanan petugas pajak yang dinilai tidak memberikan solusi apapun.
Ia adalah Erti (50), seorang Ibu Rumah Tangga yang sehari-hari membuka usaha jasa les privat di rumahnya. ‎"Maudisiapin makanan, mending gue pulang ke rumah kalau lama begini. Emak gue sendirian di rumah," celetuk Erti saat ditemui Liputan6.com diKPPPratama Tanah Abang Dua,Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Baca Juga
Wanita itu datang bersama putrinya. Erti telah menunggu sejak pukul 10.00 WIB dan baru selesai mengurus laporan pajaknya pukul 17.00 WIB. Urusan pajak Erti sebenarnya sudah rampung siang hari, namun dilanjutkan mengurus bersama laporan pajak bersama sang anak hingga menjelang malam.
Kekesalan Erti memuncak kala petugas pajak di KPP ini memperlakukannya seperti bola pimpong. Di oper ke sana kemari untuk menggunakan SPT E-Filing atau manual. Padahal ia ingin melapor SPT 1770 yang lebih dari satu pemberi kerja. Sementara ini, DJP Kemenkeu belum dapat memfasilitasi pengisian SPT 1770 lewat E-Filing.
"Tadi disuruh petugasnya minta E-Fin lalu lapor pajak lewat E-Filing. Tapi malah dipimpong, pas sudah dapat E-Fin, antre lagi, malah disuruh manual karena 1770. Terus harus nunggu lagi. Bagaimana sih, yang jelas dong kalau melayani," kata Erti.
"Lagian sudah biasa lapor SPT manual pakai suruh elektronik segala. Giliran datang minta dilayani, malah dilempar-lempar. Mending tidak usah lapor pajak saja," paparnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala KPP Pratama Tanah Abang Tiga I Putu Andika Surya mengaku sudah terbiasa dengan sikap Wajib Pajak yang seperti itu. "Tapi namanya sebagai pelayan masyarakat, kita cuma bisa menjelaskan yang sebenarnya dan tetap harus ramah. Sudah biasa lah," ujarnya santai.
Dari pantauan Liputan6.com hingga pukul 17.13 WIB, antrean pelaporan SPT manual maupun E-Filing mulai berkurang. Tinggal ‎beberapa Wajib Pajak saja yang masih menunggu giliran dipanggil petugas pajak untuk melaporkan SPT. Operasional KPP Tanah Abang Dua dan Tiga tutup pada pukul 19.00 WIB.
"Tapi kami belum bisa menghitung jumlah SPT manual yang masuk. Karena baru bisa besok terlihat berapa jumlahnya. Ini kan masih masuk terus sampai selesai nanti," ucap ‎Kepala KPP Pratama Tanah Abang Dua, Dwi Astuti. (Fik/Gdn)