Dexlite Bakal Meluncur di Pasaran Jumat 15 April

Pertamina bakal mengenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar varian baru yang dinamakan Dexlite.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Apr 2016, 15:10 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 15:10 WIB
20160329-Harga-BBM-Jakarta-Angga-Yuniar
Petugas mengecek uang di SPBU di Jakarta, Selasa (29/3). Mengingat harga minyak dunia sudah mulai merangkak naik di level USD40 per barel. Sehingga ada kemungkinan harga BBM naik pada Juli mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero)‎ bakal mengenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar varian baru yang dinamakan Dexlite. Rencananya, kisaran harga Dexlite akan berada di antara Rp 6000 hingga Rp 7000 per liter.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan Dexlite minggu ini akan diluncurkan, lebih tepatnya dua hari lagi. "‎Akan kami launching Jumat ini, kalau untuk targetnya berapa, kita lihat dulu animo masyarakatnya seperti apa," kata Dwi di kantornya, Rabu (13/4/2016).

Dwi menambahkan ada beberapa tujuan perseroan terkait mengeluarkan produk baru ini. Pertama, Dwi mengaku akan mengurangi beban subsidi pemerintah yang selama ini masih dialokasikan ke Solar.

"Dengan begitu harapannya beban pemerintah akan subsidi bisa dikurangi dan masyarakat bisa mendapatkan solar yang lebih baik," ungkap dia.

Mengenai target pasar pengguna Dexlite, Dwi mengaku akan mengimplementasikan apa yang pernah perusahaan lakukan dalam memasarkan Pertalite. Sehingga, masyarakat pengguna Solar menjadi target utama pembeli Dexlite.

‎Tidak hanya itu, Dexlite, menurut Dwi, juga bisa menjadi solusi bagi masyarakat dalam menjaga dan merawat mesin mobil. Saat ini jenis mobil-mobil diesel terbaru, dituntut untuk menggunakan solar yang memiliki kualitas tinggi.

"Mobil sekarang kualitas lebih tinggi, dengan beda harga sedikit, kualitas lebih baik orang pada pindah ke Pertalite, saya pikir demikian juga dengan sSlar," ungkapnya.

Sebelumnya, Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina Afandi mengungkapkan, Dexlite memiliki cetane number 51 dan kadar sulfur yang lebih rendah 1.000 hingga 1.200. Sementara solar bersubsidi yang dijual saat ini hanya memiliki cetane number 35 dan kadar sulfur 3.500. Produk ini pun diharapkan dapat memperbaiki kualitas BBM yang ada.

"Konsumen yang menghendaki cetane number 51 berlari ke Dexlite. Selama ini yang ingin cetane number 51 menggunakan solar bersubsidi cetane number 48‎," jelas Afandi.

Afandi menjamin, dengan menggunakan Dexlite membuat konsumsi BBM akan lebih irit jika sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan yang telah ditetapkan produsen. Dexlite dibuat untuk kendaraan menengah kecil yang memiliki spesifikasi bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.

"Lebih irit dibandingkan solar subsidi, mobil itu ada spek bahan bakarnya," ‎tutur Afandi.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, Dexlite yang memiliki kandungan sulfur 1.000 sampai 1.200 dan set number 51 sehingga lebih ramah lingkungan, ketimbang solar biasa yang memiliki kandungan sulfur ‎3500.

Meski begitu BBM yang rencananya akan di banderol Rp 6.000 hingga Rp 7.000 tersebut tetap menggunakan campuran bio diesel sebanyak 20 persen sesuai dengan kebijakan pemerintah," papar dia. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya