KEIN: Industrialisasi Pangan Harus Libatkan Masyarakat

Dalam penyusunan peta jalan industrialisasi, KEIN ingin agar sektor pangan tidak ditinggalkan.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jun 2016, 17:03 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2016, 17:03 WIB
20160509-KEIN Sambangi Pabrik Toyota di Sunter -Jakarta
Ketua KEIN Soetrisno Bachir bersama para anggota KEIN melihat-lihat pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Sunter I di Jakarta, Senin (9/5). Ini adalah kunjungan pertama KEIN ke industri skala besar di Indonesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Komite‎ Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) tengah menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan beberapa instansi. Rencananya, hasil dari DGD tersebut akan menjadi bahan dasar untuk menyusun roadmap atau peta jalan industrialisasi 2016-2045.

Ketua KEIN Soetrisno Bachir menjelaskan, salah satu sektor yang menjadi sasaran industrialisasi adalah sektor pangan. Sektor pangan menjadi sektor yang sangat penting karena merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Oleh sebab itu, pemerintah pun harus hadir di sektor pangan. 

Ia bercerita, selama ini sektor pangan kurang menjadi perhatian. Oleh sebab itu, dalam penyusunan peta jalan ini KEIN ingin agar sektor pangan tidak ditinggalkan. KEIN juga cukup serius dalam penyusunan peta jalan industrialisasi sektor pangan ini 

"Penyusunan roadmap ini harus serius dan tepat. Sebab kita bicara untuk semua rakyat yang ada di sektor ini. Jika ada konglomerasi di bidang ini, diupayakan bisa bersinergi bukan malah mematikan," katanya di Jakarta, Senin (13/6/2016).

Soetrisno melanjutkan, dalam menjalankan industrialisasi, unsur masyarakat tidak boleh ditinggalkan. Meskipun teknologi terus ditingkatkan namun jangan pernah melupakan manusianya. "Jangan sampai industrialisasi ini meninggalkan rakyat Indonesia, melainkan harus ada kawasan-kawasan industri yang memiliki konektifitas dengan pedesaan yang melakukan industri rumah tangga," kata dia. 

Sebelumnya Soetrisno juga menyatakan bahwa dalam membangun sektor pertanian, peranan industri sangat penting. Selain untuk mendorong peningkatan produksi, melalui industri, nilai tambah dari produk-produk pertanian bisa dinikmati di dalam negeri. Sehingga pada ujungnya akan membawa kesejahteraan bagi petani dan pelaku industri di dalam negeri.

"Industrialisasi itu yang membuat ada lompatan kesejahteraan. Kalau jual bahan baku untungnya hanya Rp 10 ribu, tapi kalau bahan jadi untungnya bisa Rp 200 ribu. Negara kalau mau growth-nya tinggi harus melalui industri," katanya.

"Kecuali kalau negara kecil seperti Singapura, cukup dari jasa. Karena penduduknya hanya 3 juta orang dan tidak ada sumber daya alam. Kita punya penduduk besar dan sumber daya alam yang banyak‎," imbuh dia.

Karena itu, melalui roadmap yang tengah disusun oleh KEIN ini diharapkan akan muncul budaya produksi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mana pertumbuhan ekonomi nasional ditopang oleh produksi, bukan lagi ‎konsumsi.

"Melalui roadmap membuat budaya produksi dan budaya industri muncul sejak dini. Pak Jokowi ingin ekonomi kita ditopang oleh produksi, bukan konsumsi. Nanti kita serahkan nanti ke Pak Jokowi roadmap-nya dan mudah-mudahan bisa jalankan oleh kabinet," tandas dia. (Ekarina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya