PLN Percepat Bangun Pembangkit Listrik Gas demi Proyek 35 Ribu MW

PLN membangun PLTG di luar Jawa antara lain Aceh, Bangk Belitung, dan Gorontalo.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Jun 2016, 16:01 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 16:01 WIB
20160309-Konsumsi Listrik Nasional 2016 Naik 11,4 Persen-Jakarta
Petugas melakukan pemeriksaan rutin di PLTGU Jakarta, Rabu (9/3). PLN memperkirakan konsumsi listrik nasional pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 225 terrawatt hour (twh) atau meningkat 11,4 persen dibandingkan tahun 2015 (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengejar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas/PLTG dengan total kapasitas 2 ribu Mega Watt/MW. Hal tersebut untuk mengejar operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU yang masuk dalam program kelistrikan 35 ribu Mw.

Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, PLTG yang akan dibangun adalah milik PLN. Pembangunan dipercepat dari yang dijadwalkan pada 2018-2019. Pembangunan PLTG tersebut dilakukan di wilayah luar Jawa.

"Di luar Jawa, kalau di luar Jawa itu gasnya dipercepat karena dikhawatirkan 2017-2018 tidak terburu pembangkit tenaga uapnya, sehingga posisi gas yang nanti 2018-2019 itu kita kejar IPC yang punya PLN kita jalankan dulu gasnya," kata Sofyan, di Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Sofyan mengungkapkan, PLTG tersebut ada yang sudah mulai dibangun, terseba‎r di Aceh, Bangka Belitung, dan Gorontalo. Dalam tiga bulan ke depan sudah ada yang mengalirkan listrik. Total kapasitas PLTG tersebut mencapai 2 ribu MW.
‎
"Kemarin yang kami pergi sama Presiden itu gas semua, itu dalam 3 bulan ke depan hidup, menghasilkan listrik, karena sudah taraf konstruksi setengah jadi," ungkap Sofyan.

‎Sofyan melanjutkan, pembangkit tenaga gas tersebut masuk dalam program kelistrikan 35 Ribu MW, dan sudah diresmikan mulai pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Itu kalau dari 35 ribu MW, yang kita mau tarik lebih cepat, kira-kira antara 2 ribu sampai 3 ribu  MW, antara lain yang di ground breaking pak Jokowi," ujar Sofyan. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya