Kontraktor Listrik Lokal Diminta Berperan di Program 35 Ribu MW

Pemerintah ‎memberikan kesempatan kontraktor dan mekanikal Indonesia untuk ikut berperan di program listrik 35 ribu MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Mei 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2016, 17:30 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ‎memberikan kesempatan kontraktor dan mekanikal Indonesia untuk ikut berperan di program listrik 35 ribu MW.

"Pekerjaan harusnya 35ribu memberikan kesempatan besar asal ada kemampuan dan capability," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat melantik pengurus AKLI, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Sudirman mengarahkan, Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) melobi PT PLN (Persero) untuk menawarkan peran dalam pelaksanaan program kelistrikan 35 ribu MW.

"Sudah nggak ada artinya. Sebaiknya tidak dalam semangat meminta, tapi menawarkan. Saya punya capability, kemampuan. Datang dengan posisi saya mau bantu anda. Itu beda sekali," tutur Sudirman.

Sudirman menegaskan, untuk membangun sektor kelistrikan Indonesia butuh sikap sportif, yang harus dijalankan para pelaku sektor kelistrikan seperti PT PLN (Persero), pengembang dan kontraktor listrik.

"Tentu ada isu mengenai kalau development dari China semua datang dari China. Itu agenda kita, developer diingatkan, PLN diingatkan untuk menjaga fairness dan kesempatan pengusaha nasional," ‎ungkap Sudirman.

Meski kontraktor kelistrikan dalam negeri mendapat kesempatan menggarap proyek kelistrikan 35 ribu MW, Sudirman mengingatkan AKLI untuk menjaga wibawa, tidak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan praktik kecurangan.

"Saya ingin ingatkan, orang yang baik itu di mana orang datang itu isi dan kepalanya ingin memberi. Bukan ngambil manfaat. Yang diberi tentu bukan uang, tapi pikiran, ide konsep. Kalau kumpulan orang ikhlas datang ke AKLI, proyek itu urusan masing-masing. Karena itu kita perkuat organisasi supaya berwibawa," tutup Sudirman.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya