Liputan6.com, Jakarta - Padatnya rute penerbangan sewa (charter) ke Tiongkok menjadi dasar Sriwijaya Air untuk mengembangkan sayap. Dalam waktu dekat, maskapai penerbangan tersebut akan mengembangkan penerbangan regular ke beberapa kota di Tiongkok.
Senior Manager Corporate Communications‎ Sriwijaya Air Agus Soedjono menjelaskan, dalam dua tahun terakhir perseroan melayani rute penerbangan charter Denpasar-Chengdu (pergi-pulang/PP), Denpasar-Nanning (PP), Denpasar-Wuhan (PP), Denpasar-Meixian (PP), Denpasar-Nanjing (PP), Denpasar-Shanghai (PP), Denpasar-Hangzhou (PP), Denpasar-Ningbo (PP), Denpasar-Nanchang (PP), Denpasar-Changsa (PP), Denpasar-Wuxi (PP), Denpasar-Fuzhou (PP), Denpasar-Jinjiang (PP), Denpasar-Chongching (PP) dan Denpasar-Guangzhou (Canton) (PP).
Dari seluruh rute penerbangan tersebut, mulai akhir tahun 2016, Sriwijaya Air akan melayani penerbangan regular untuk tujuan Denpasar-Hangzhou (PP), Denpasar-Nanjing (PP), Denpasar-Wuhan (PP) dan Denpasar-Changsa (PP). Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-800NG, berkapitas 185 seats, dan dilayani satu hari sekali.
Advertisement
"Ini salah satu bentuk dukungan Sriwijaya Air dalam mensukseskan kunjungan wisatawan mancanegera ke Indonesia," jelas Agus, Rabu (29/6/2016).
Baca Juga
Adanya penerbangan ke China milik Sriwijaya Air menjadikannya sebagai satu-satunya maskapai Indonesia yang menerbangi rute China terbanyak dibandingkan maskapai lain. Hal ini membuat Sriwijaya Air semakin mantap untuk terus memberikan kontribusinya dalam membantu mensukseskan program pemerintah di bidang pariwisata.
Selama satu tahun terakhir, dalam hitungan Agus, Sriwijaya Air telah mendatangkan sekitar 500 ribu wisatawan asal China ke Indonesia.
Selain memaksimalkan potensi rute penerbangan ke China, Sriwijaya Air juga akan melayani salah satu penerbangan rute Internasional ke Timur Tengah, terutama untuk tujuan Jeddah.
"Ini pangsa pasar baru buat Sriwijaya Air," ujar Agus yang sangat yakin akan tingginya permintaan pasar menuju Jeddah, untuk tujuan umroh.
Menurut Rencana, penerbangan ke Jeddah baru bisa dilaksanakan akhir tahun 2017, karena perlu banyaknya persiapan alat produksi, perijinan dan persiapan infrastruktur di Indonesia maupun di Jeddah. Rute penerbangan ini akan dilayani melalui beberapa kota di Indonesia, selain dari Jakarta, seperti Medan dan Pekanbaru.
"Sedangkan pesawat yang akan digunakan dalam melayani penerbangan umroh adalah pesawat wide body yang akan ditentukan jenis pesawatnya kemudian," papar Agus.
Awal Julli 2016 Sriwijaya Air akan kembali mendatangkan dua unit pesawat Boeing 737-800NG yang akan memperkuat alat produksinya untuk mendukung ekspansi rute penerbangan, selain ke China juga ke beberapa rute penerbangan domestik seperti Sampit dan Muara Bungo.Â
Â
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Â