Sidak ke PTSP Jakarta Pusat, Menteri Yuddy Dapat Keluhan soal KJP

Menteri Yuddy Chrisnandi sengaja melakukan sidak di beberapa instansi pemerintah pada Senin siang (11/7/2016) ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Jul 2016, 11:43 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 11:43 WIB
Inspeksi Mendadak
Menteri Yuddy Chrisnandi melakukan sidak di beberapa instansi pemerintah pada Senin (11/7/2016). (Liputan6.com/Achmad Dwi A)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi menerima keluhan dari warga saat menggelar sidak mendadak (sidak) di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Adapun keluhan yang disampaikan warga bernama Hendry Supriyanto itu adalah perihal sulitnya mengurus Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Hendry yang merupakan warga Roxi Lama mengatakan, kesulitan mengurus karena tidak ada informasi yang jelas tentang pengurusan KJP. "Saya bolak-balik ‎dari sebelum Lebaran," kata dia, Jakarta, Senin (11/7/2016).

Dia menuturkan, anaknya yang sekolah di SMP N 72 sebelumnya mendapatkan KJP. Namun pada tahun berikutnya, anaknya tidak mendapat KJP sehingga dia mengurus PTSP.

Dia kembali mengurus KJP karena dinilai sangat membantu dalam pembiayaan sekolah. "Awalnya dapat, terus nggak, terus daftar lagi," tutur dia.

Mengetahui hal tersebut, Yuddy pun meminta kepada petugas supaya memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat. Caranya dengan memasang papan informasi di pintu masuk. "Informasi mestinya di depan, kasian muter-muter.‎ Saya lihat ada yang muter-muter," tegas dia.

Menteri Yuddy Chrisnandi melakukan sidak di beberapa instansi pemerintah Senin siang (11/7/2016). Tanpa menyebutkan lokasinya, Yuddy mengatakan sidak ini untuk memastikan tingkat kedisiplinan pegawai negeri sipil (PNS).

"Saya sudah punya daftarnya. Saya akan pilih beberapa sampai Jabodetabek, sampai jam 16.00 WIB," kata dia.

Dia mengatakan, sidak dilakukan untuk mengetahui instansi mana saja yang PNS-nya terbukti membolos usai libur panjang Lebaran. Itu karena sistem data kehadiran saat ini masih memiliki beberapa kelemahan karena dilakukan secara manual.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya