BKPM: 40 Proyek Investasi Selesaikan Tahap Konstruksi

‎Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah melakukan pemantauan terhadap 86 proyek investasi sepanjang‎ Juni 2016.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Jul 2016, 15:48 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 15:48 WIB
20151026-BKPM Luncurkan Layanan Investasi 3 Jam-Jakarta
Sejumlah konsumen menunggu di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah melakukan pemantauan terhadap 86 proyek investasi sepanjang‎ Juni 2016. Hasilnya, 40 proyek telah selesai konstruksi dan 31 proyek sudah memasuki tahap ujicoba (commissioning).

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, total nilai investasi untuk proyek sudah selesai konstruksi mencapai Rp 10,4 triliun. Dengan demikian terdapat 46 proyek yang masih tahap konstruksi dengan nilai rencana investasi sebesar Rp 29,1 triliun.

"Sembilan di antaranya (proyek yang sudah selesai konstruksi) sudah memiliki IUI (Izin Usaha Industri)," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Franky menjelaskan, pemantauan 86 proyek investasi yang dilaksanakan BKPM sepanjang Juni ini, merupakan bagian dari rencana BKPM memantau 1.000 proyek investasi pada 2016. 86 proyek yang dipantau tersebut terdiri dari 23 proyek penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan rencana investasi Rp 16,3 triliun dan realisasi investasi saat ini sebesar Rp 6,3 triliun.

"Dan 63 proyek PMA (penanaman modal asing) dengan rencana investasi Rp 23,2 triliun dan realisasi investasi Rp 6,5 triliun," kata dia.

Dia menyatakan, 63 proyek PMA tersebut berasal dari 5 negara asal yang terbesar investasinya yaitu Jepang sebanyak 14 proyek dengan total investasi Rp 1,5 triliun, British Virgin Islands sebanyak 5 proyek dengan total investasi Rp 1,5 triliun, Korea Selatan sebanyak 14 proyek dengan total investasi Rp 800,4 miliar, Tiongkok sebanyak 3 proyek dengan total investasi Rp 555,5 miliar dan Seychelles sebanyak 1 proyek dengan investasi Rp 399,9 miliar.

‎Dia mengungkapkan, 86 proyek tersebut berasal dari berbagai sektor usaha, antara lain industri sebanyak 66 proyek dengan total investasi Rp 10,4 triliun, sektor jasa sebanyak 8 proyek dengan total investasi Rp 1,3 triliun, hotel sebanyak 3 proyek dengan total investasi Rp 444,7 miliar dan sektor pembangkit tenaga listrik sebanyak 3 proyek dengan total investasi Rp 361,4 miliar.

"Dari 86 proyek investasi yang dipantau BKPM juga terdapat 3 proyek di sektor pembangkit tenaga listrik dengan total kapasitas atau daya listrik sebesar 217,5 megawatt (MW)," jelas dia.

Selain itu juga sektor perkebunan sebanyak 1 proyek dengan investasi Rp 107,7 miliar, peternakan sebanyak 2 proyek dengan total investasi Rp 86,1 miliar, pertambangan sebanyak 1 proyek dengan investasi 40 miliar, kehutanan sebanyak 1 proyek dengan investasi Rp 11,7 miliar dan pertanian sebanyak 1 proyek dengan investasi Rp 10,4 miliar.

‎Sementara jika dilihat dari lokasi proyek, terdapat lima besar provinsi yang menjadi lokasi realisasi proyek investasi antara lain di Jawa Tengah sebanyak 22 proyek dengan total investasi Rp 4,56 triliun, Jawa Barat sebanyak 33 proyek dengan total investasi Rp 2,48 triliun.

Selain itu juga Sumatera Barat sebanyak 2 proyek dengan total investasi Rp 1,85 triliun, Kalimantan Timur sebanyak 2 proyek dengan total investasi Rp 1,46 triliun dan Kalimantan Selatan sebanyak 7 proyek dengan total investasi Rp 566 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya