Liputan6.com, Jakarta ‎Menteri BUMN Rini Soemarno melepas jabatan Silmy Karim dari jabatan Direktur Utama PT Pindad (Persero). Silmy dikabarkan akan bergeser menempati posisi lain di BUMN.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) pergantian direksi sendiri dilakukan sore ini di Kementerian BUMN oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Hary Sampurno.
Menurut Hary, pergantian Dirut ini bukan berarti Silmy Karim memiliki kinerja yang negatif selama memimpin Pindad. Justru prestasi yang ditorehkan Silmy di Pindad menjadikan Kementerian BUMN menyiapkan jabatan baru bagi Silmy.
Advertisement
"Tunggu saja nanti (jabatan baru), iya masih sekitar itu (BUMN industri strategis),"‎ kata Hary saat berbincang dengan wartawan di Kementerian BUMN, Rabu (3/8/2016).
Dipaparkan Hary, beberapa prestasi Silmy di antaranya dia mampu meningkatkan harga jual produk-produk Pindad kepada para pelanggannya, paling utama andalan TNI dan Polri. Dengan peningkatan harga jual itu, maka BUMN ini mampu meningkatkan produk dan daya saing perusahaan‎.
"Karena sudah lama banget harga itu rendah, kebayang tidak sih kalau kita beli dari luar negeri mahal, kita beli dari dalam negeri tidak boleh mahal, kan lucu," papar Hary.
Tak hanya itu, disebutkan Hary, beberapa produk juga berhasil dilahirkan Pindad selama dua tahun belakangan seperti Escavator dan beberapa jenis senjata, salah satunya senjata khusus pasukan operasi senyap Senapan Serbu (SS2) Subsonic.
Hal yang menarik bagi Hary, suasana kerja di Pindad berhasil dibangun Silmy lebih menyenangkan. Dengan struktur bangunan dan lingkungan Pindad yang tertutup menurut Hary menjadikan kesan angker.
"Tapi kalau lihat pabriknya sekarang, dalam produksi sekarang terang, dulu gelap banget, sekarang lantainya mengkilap, bagus itu," pungkas Hary.