Pertamina Klaim Masih Rugi Jual Bahan Bakar Gas

Saat ini Pertamina menjual ‎Compress Natural Gas (CNG) sebesar Rp 3.100 per liter setara premium. Harga tersebut termasuk biaya operasional.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Agu 2016, 15:16 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 15:16 WIB
20151116-SPBG Keliling Segera Beroperasi di Jakarta-Jakarta
Petugas melakukan pengisian BBG ke sebuah mobil saat peluncuran Mobile Refueling Unit (MRU) atau SPBG Mobile oleh PT Pertamina (Persero) di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (16/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT ‎Pertamina (Perseo) mengaku masih memberikan dana talangan saat menjual Bahan Bakar Gas (BBG). Ini akibat harga jual BBG lebih rendah dibandingkan harga keekonomian.

Terkait ini, Pertamina berharap adanya kenaikan harga BBG. Vice President Natural Gas PT Pertamina Wiko Migantoro mengatakan, ‎saat ini pihaknya menjual ‎Compress Natural Gas (CNG) sebesar Rp 3.100 per liter setara premium. Harga tersebut termasuk biaya operasional.

"Kami  menyalurkan Rp 3.100 per liter. Sebetulnya kita di sini mengoperasikan ada biaya, bisa menghitung ongkos," kata Wiko, saat menghadiri pengoperasian SPBG, ‎di Jalan Raya Nagrak, Gunung Putri Bogor, Jumat (12/8/2016).

Manager CNG & City Gas PT Pertamina ‎ Ryrien Marisa ‎melanjutkan, harga yang dijual saat ini di bawah harga keekonomian yang mencapai Rp 4.500 per liter setara premium.

Bila mengacu pada harga keekonomian dan harga jual, terjadi selisih Rp 1.400 per liter. Artinya, Pertamina harus memberikan dana talangan harga BBG hingga sebesar itu.

Meski begitu, Pertamina tetap menjalankan penugasan dari pemerintah untuk menjual BBG di harga Rp 3.100 per liter."Ini penugasan pemerintah, kami komitmen menyalurkan," tutur Ryrien.

Upaya menghindari kerugian, menurut dia, saat ini Pertamina melakukan efisiensi kegiatan operasional. Saat ini, Pertamina telah mengusulkan harga ‎jual BBG setara dengan keekonomian ke pemerintah.

Namun, Pertamina memaklumi kondisi penurunan harga minyak dunia ikut membuat harga gas harus lebih murah. "Kami mengusulkan pemerintah harga murni. Pertimbangan saat ini harga minyak dunia kami sabar menunggu," dia menandaskan. (Pew/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya