Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan realisasi pencairan dana atau financial closing untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) akan selesai dalam dua hari mendatang 24 November 2016.
Jika tahapan ini tuntas, maka proyek yang sudah mandek 43 tahun ini segera memasuki tahap konstruksi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pemerintah pusat dan daerah sedang menyelesaikan masalah atau kendala teknis supaya target financial closing pada dua hari ini terwujud.
"Tadi kita sudah minta komitmen supaya segera financial closing. Harapannya 2-3 hari ini," ucap Darmin di kantornya, usai Rakor SPAM Umbulan Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo menambahkan, rencananya target financial closing beres pada 24 November ini. Jadi kontrak dan masalah lainnya dimatangkan dan dicari jalan keluarnya supaya financial closing terlaksana seperti yang diharapkan.
Baca Juga
"Rencananya tanggal 24 ini financial closing selesai, makanya kita matangkan. Karena jadwal financial close dimajukan dari agenda awal di Juli 2017 ke November ini makanya perlu ada penyesuaian-penyesuaian, misalnya kontrak dan sebagainya," jelas Pakde Karwo.
Dia menuturkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati tengah mendiskusikan jaminan pemerintah pusat atas SPAM Umbulan yang belum masuk ke total anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya pada APBN 2017.
"Anggaran yang dari PUPRA ada tambahan infrastruktur di anggaran mereka. Tapi ini belum masuk di anggarannya di 2017. Makanya Menko Perekonomian dan Sri Mulyani akan bertemu hari ini dan menyelesaikan, jadi kita tunggu hasil rapatnya," ujar Pakde Karwo.
Dia berharap, financial closing dapat selesai tahun ini sehingga konstruksi langsung jalan, paling cepat 2017 dan rampung 2019. Hal itu lantaran daerah sudah sangat siap mengeksekusi pembangunan SPAM Umbulan guna memenuhi kebutuhan air bersih di Jatim.
Bupati Kabupaten Pasuruan, Irsyad Yusuf menambahkan, persoalan yang masih mengganjal dalam proyek SPAM Umbulan adalah jaminan dukungan dari pemerintah pusat melalui APBN yang sudah menjadi kesepakatan pada rapat koordinasi lintas kementerian sebelumnya.
"Saya ingin pastikan apakah itu bisa dipenuhi melalui APBN 2017 tapi ternyata masih dievaluasi, sangat tidak sesuai dengan hasil rapat koordinasi yang dilakukan dengan Pak Menko, Menkeu, Bappenas, dan PUPR," ujar Irsyad.
"Kepentingan kami bagaimana jaminan untuk dukungan Kabupaten Pasuruan sebagai yang memiliki wilayah sehingga kepentingan sosial masyarakat terkait penyediaan air bersih di sekitar Umbulan terpenuhi," harap Irsyad.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek SPAM Umbulan ditargetkan memproduksi air bersih 4.000 liter per detik dan akan menjadi sumber air minum 1,3 juta jiwa masyarakat Jatim.
"Total investasi proyek ini Rp 4,51 triliun, sebesar Rp 2,05 triliun menyerap investasi swasta dan Rp 2,1 triliun dari penjaminan pemerintah lewat PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII)," tutur Darmin.
PII memberikan jaminan terhadap Proyek SPAM Umbulan. Proyek ini dibangun berdasarkan Skema Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan.
Proyek SPAM Umbulan merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur publik khususnya air minum dan mempercepat pelaksanaan Proyek Infrastruktur Strategis Nasional yang tercantum dalam Perpres No. 3 tahun 2016. Proyek ini sempat tertunda selama 40 tahun.
Direktur Utama PT PII, Sinthya Roesly mengungkapkan proyek bernilai sebesar Rp 2,1 trilliun ini mendapatkan dukungan kelayakan Rp 818 miliar dari Kementerian Keuangan melalui Project Development Fund (PDF) yang dilakukan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Proyek SPAM Umbulan meliputi pekerjaan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta pembiayaan SPAM dengan kapasitas 4.000 liter per detik.
Proyek SPAM Umbulan akan menggunakan skema BOT (Built Operate Transfer) dengan masa konstruksi dijadwalkan 24 bulan dan masa kerjasama 25 tahun sejak tanggal beroperasi komersial.
Air baku dari proyek akan diambil dari mata air Umbulan di Kabupaten Pasuruan dan akan didistribusikan melalui pipa transmisi sepanjang 93,7 Kilometer (Km) untuk menghasilkan air minum curah kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di 5 Kabupaten atau Kota. Antara lain, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.
Berbagai pihak telah ikut mendukung keberhasilan proyek ini antara lain Kemenko Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, serta peran serta dari Kementerian Dalam Negeri dalam tahapan eksekusi di tingkat Pemerintah Daerah. (Fik/Ahm)
Advertisement