40 Tahun Mangkrak, ‎Proyek Air Minum Umbulan Siap Beroperasi

Pemerintah akhirnya merealisasikan proyek Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Jul 2016, 15:12 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 15:12 WIB
Pemerintah akhirnya merealisasikan proyek Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur.
Pemerintah akhirnya merealisasikan proyek Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akhirnya merealisasikan proyek Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur, setelah berhenti selama 40 tahun. Proyek ini kembali berjalan setelah resmi dilakukan penandatangan Kontrak Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KKPBU) SPAM Umbulan pada hari ini (21/7/2016).

Hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Darmin mengatakan, proyek ini merupakan proyek yang sangat penting. Lantaran, air minum merupakan kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. "Ini proyek penting dan prestisius. Kalo diurut ke belakang, proses ini sudah ada sejak tahun 1973 atau 43 tahun yang lalu,” kata dia saat Penandatanganan KKPBU di Gedung Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Siang ini.

Proyek ini mandek karena melibatkan banyak wilayah. Diantaranya Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik. Proyek SPAM Umbulan ditargetkan memproduksi air bersih 4.000 liter per detik dan akan menjadi sumber air minum 1,3 juta jiwa masyarakat Jatim.

"Total investasi proyek ini Rp 4,51 triliun, sebesar Rp 2,05 triliun menyerap investasi swasta dan Rp 2,1 triliun dari penjaminan pemerintah lewat PII," tuturnya.

Gubernur Jatim Soekarwo, mengucapkan rasa terima kasihnya atas dukungan pemerintah pusat dalam merealisasikan proyek air minum Umbulan. Proyek ini membutuhkan waktu konstruksi 24 bulan atau 2 tahun, sehingga diharapkan beroperasi di awal 2019.

"Terima kasih kepada Pak Menko, Pak Menkeu, pasti dia bahagia sekali. Karena ini berkat kerja keras, proyek yang sudah diinisiasi 43 tahun lalu baru terealisasi," terang dia.

Dengan bantuan dari pemerintah pusat, kata Pakde Karwo begitu panggilan akrabnya, masyarakat berpenghasilan rendah dapat menikmati air bersih dengan harga rata-rata Rp 2.400 per meter kubik. Tanpa bantuan, harga air bersih lebih mahal sebesar Rp 6.600 per meter kubik. "Air bersih di Umbulan ini nomor dua di dunia, nomor satunya di Venezuela," tegas dia.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Mardiasmo menuturkan, penandatanganan proyek SPAM Umbulan merupakan sejarah prestasi Indonesia di sektor infrastruktur dasar. "Setelah tandatangan ini, tahap selanjutnya financial closing dan konstruksi," tuturnya.

Jaminan Proyek Rp 2,1 Triliun

Jaminan Proyek Rp 2,1 Triliun

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) memberikan jaminan terhadap Proyek SPAM Umbulan. Proyek ini dibangun berdasarkan Skema Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan.

Direktur Utama PT PII, Sinthya Roesly menjelaskan perseroan menjamin keamanan investasi badan usaha dalam pembangunan SPAM. Penjaminan ini juga meningkatkan kepastian pendanaan proyek infrastruktur melalui partisipasi swasta.

"Penjaminan ini diharapkan terus meningkatkan peran badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Sehingga tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah yang terbatas”, ujarnya.

Proyek SPAM Umbulan merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur publik khususnya air minum dan mempercepat pelaksanaan Proyek Infrastruktur Strategis Nasional yang tercantum dalam Perpres No. 3 tahun 2016. Proyek ini sempat tertunda selama 40 tahun.

Sinthya mengungkapkan proyek bernilai sebesar Rp 2,1 Trilliun ini mendapatkan dukungan kelayakan Rp 818 miliar dari Kementerian Keuangan melalui Project Development Fund (PDF) yang dilakukan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Bagi PT PII, SPAM Umbulan adalah proyek air dan proyek daerah pertama yang diberikan penjaminan pemerintah. Sehingga sampai 2016, perusahaan sudah memberikan jaminan kepada 8 proyek infrastruktur.

"6 tahun sejak perusahaan lahir, dalam menjalankan mandat sebagai pelaksana tunggal penyedia penjaminan pemerintah, telah ditandatangani perjanjian penjaminan untuk 8 proyek infrastruktur dengan total nilai sekitar Rp 75 triliun," katanya.

Sebagai informasi proyek SPAM Umbulan meliputi pekerjaan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta pembiayaan SPAM dengan kapasitas 4.000 liter per detik.

Proyek SPAM Umbulan akan menggunakan skema BOT (Built Operate Transfer) dengan masa konstruksi dijadwalkan 24 bulan dan masa kerjasama 25 tahun sejak tanggal beroperasi komersial.

Air baku dari proyek akan diambil dari mata air Umbulan di Kabupaten Pasuruan dan akan didistribusikan melalui pipa transmisi sepanjang 93,7 Kilometer (Km) untuk menghasilkan air minum curah kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di 5 Kabupaten atau Kota. Antara lain, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.

Berbagai pihak telah ikut mendukung keberhasilan proyek ini antara lain Kemenko Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, serta peran serta dari Kementerian Dalam Negeri dalam tahapan eksekusi di tingkat Pemerintah Daerah nantinya.

Proyek akan dilaksanakan oleh PT Meta Adhya Tirta Umbulan. Diperkirakan proses konstruksi memakan waktu 1,5-2 tahun. Bila pembiayaan sampai proses konstruksi berjalan lancar, proyek tersebut siap beroperasi pada 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya