Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat DKI Jakarta tampaknya perlu sedikit bersabar untuk bisa menikmati keberangkatan Kereta Bandara Internasional Soekarno Hatta dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Untuk tahun ini, Kereta Bandara Soetta berangkat dari Stasiun Kota, Jakarta Barat.
Direktur Logistik dan Pengembangan KAI Budi Noviantoro mengungkapkan, Kereta Bandara Soetta ini akan diberangkatkan dari dua stasiun, yaitu Stasiun Manggarai dan Stasiun Jakarta Kota. "Kalau untuk yang dari Stasiun Jakarta Kota nanti Juli bisa kita operasikan, tapi yang dari Manggarai nanti nunggu pengembangannya yang barus selesai," kata dia seperti ditulis, Senin (23/1/2017).
Pembangunan Stasiun Manggarai menjadi stasiun modern akan selesai pada 2019. Nantinya Stasiun Manggarai akan memiliki dua lantai. Dengan pengembangan yang baru ini, nantinya beberapa perjalanan KRL dan kereta jarak jauh akan dipisahkan, ada yang melalui jalur atas, dan ada yang melalui jalur yang saat ini ada yaitu dari bawah.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau sudah selesai pengembangannya, service KRL juga akan luar biasa, jadi masyarakat sabar dulu dua tahun ya," tegas dia. Pengembangan Stasiun Manggarai sendiri saat ini dilakukan oleh Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Sebelumnya pada 17 Januari 2017, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan, perkembangan terakhir, perusahaan telah menyelesaikan proses pembebasan 32 bidang tanah proyek kereta bandara Soetta melalui proses konsinyasi.
"Uangnya sudah kita serahkan ke pengadilan, jadi pengerjaannya bisa terus berjalan. Dari dulu, dimanapun, apapun proyeknya, pembebasan laha itu selalu menjadi kendala," kata Edi.
Sulitnya pembebasan lahan KA bandara ini sempat menjadikan tenggat penyelesaian proyek ini mundur dari sebelumnya ditargetkan rampung pada Maret 2017. Tak hanya itu, persoalan pembebasan lahan ini menjadikan biaya yang sudah dianggarkan sejak awal membengkak.
Dia mengaku, saat pelaksanaan Feasibility Study (FS) biaya pembebasan lahan ini diperkirakan hanya sekitar Rp 700 miliar. Namun realisasinya pembebasan lahan memakan anggaran Rp 1,5 triliun.
Dengan membengkaknya biaya pembebasan lahan ini, diperkirakan nantinya akan berimbas kepada harga tiket kereta bandara saat beroperasi nantinya.
"Mengenai harga tiket, ini kita sedang pertimbangkan, kita godok. Karena memang pembebasan lahan ini tidak seperti desain awal, jadi nanti harga tiketnya mungkin lebih sedikit dari yang direncanakan (Rp 100 ribu)," tegas Edi.
Dalam pengoperasian awalnya, KA Bandara ini nantinya akan berangkat dari Stasiun Jakarta Kota. Keberangkatan dari Stasiun Manggarai akan dilakukan setelah pengembangan menjadi dua lantai rampung pada 2019. (Yas/Gdn)