Investor Jepang Bakal Investasi Rp 1,2 T di Produk Hilir CPO

Joint venture antara perusahaan Jepang dan Indonesia bangun pabrik fatty acid yang pasok kebutuhan bahan baku di Thailand, Vietnam, dan RI.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Jan 2017, 15:59 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 15:59 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asal Jepang akan bermitra dengan perusahaan lokal untuk investasi di produk hilir crude palm oil (CPO) dengan nilai US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Perusahaan patungan tersebut akan membuat pabrik fatty acid di Dumai Riau. Perusahaan Jepang ini sendiri telah mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan lokal swasta.

Pejabat Promosi Investasi Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Jepang, Saribua Siahaan mengatakan, perusahaan tersebut rencananya beroperasi Januari 2017. Saribua menuturkan, perusahaan bakal memproduksi fatty acid yakni  bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi produk seperti deterjen, sampo dan pembersih muka.

"Pabrik tersebut ditargetkan mulai berproduksi pada 2019 di lahan seluas 44.000 meter per segi di Dumai, Riau dengan kapasitas sebesar 100.000 ton per tahun," kata dia, Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Dia mengatakan, perusahaan Jepang itu telah memproduksi fatty acid di Wakayama Jepang. Dia menuturkan, pabrik yang bakal beroperasi di Indonesia ini  akan memasok kebutuhan bahan baku di Thailand, Vietnam, Indonesia.

"Pabrik yang di Indonesia akan menyediakan kebutuhan bahan baku untuk pabrik produk konsumer Kao di Thailand, Indonesia dan Vietnam," ujar dia.

Dia bilang, BKPM melalui IIPC Tokyo secara aktif memfasilitasi perusahaan dalam mengajukan perizinan ke BKPM lewat izin investasi 3 Jam. Menurut dia, pemerintah menyambut baik rencana investor Jepang itu apalagi potensi manufaktur berbasis CPO masih besar.

Pemerintah, lanjut dia, akan mendorong hilirisasi di sektor industri berbasis CPO lewat berbagai kebijakan. Antara lain, lewat pengembangan kawasan industri berbasis CPO, termasuk Dumai.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya