Pengolahan CPO Indonesia Sudah Ada Sejak 100 Tahun Lalu

Komoditas kelapa sawit mulai berkembang pesat pada era 1970-an.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Des 2016, 13:07 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 13:07 WIB

Liputan6.com, Jakarta Produk kelapa sawit dan turunannya merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia. Produk ini dinilai menjadi komoditas yang memiliki daya saing tinggi dan prospek yang cerah ke depannya.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Mahmud mengatakan, pengolahan produk kepala sawit di Indonesia telah ada sejak 100 tahun lalu.

Kemudian komoditas ini mulai berkembang pesat pada era 1970-an. "Kelapa sawit ini merupakan komoditi yang punya nilai daya saing tinggi dan yang paling bisa bertahan. Ini sudah 100 tahun (di Indonesia), dan sejak 1970-an mulai berkembang pesat,‎" ujar dia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Dia bahkan menyebutkan, produk kelapa sawit ini mampu mengalahkan produk pertanian dalam negeri lain seperti karet, kopi dan kakao. Hal ini dilihat dari ekspor yang terus meningkat setiap tahunnya.

‎"Kita juga punya karet, kopi, kakao, semua dikembangkan pada masanya dengan intervensi pemerintah. Tapi kelapa sawit yang paling cepat perkembangannya karena yang paling cocok dengan Indonesia," tutur dia.

Sementara itu, ‎Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan, kelapa sawit Indonesia menjadi penyumbang devisa yang besar bagi negara.

Ekspor produk minyak sawit (CPO) sepanjang 2015 mencapai 26,4 juta ton dengan nilai US$ 18,64 miliar.‎ Volume ekspor ini naik 21 persen dibandingkan 2014 yang sebesar 21,76 juta ton.

"Ekspor CPO Indonesia menyumbang devisa yang besar bagi Indonesia. Kalau CPO ini tidak diekspor, devisa kita bisa defisit," tandas dia. (Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya