Energi Nusantara Bangun PLTGU Buat Penuhi Kebutuhan di Bantaeng

PLTGU di Bantaeng akan terintegrasi dengan stasiun penerimaan gas alam cair atau Liqufied Natural Gas (LNG).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Feb 2017, 18:34 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2017, 18:34 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Nusantara Merah Putih menggandeng perusahaan asal China, Sinland Development PTE LTD untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTGU) di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. PLTGU tersebut akan terintegrasi dengan stasiun penerimaan gas alam cair atau Liqufied Natural Gas (LNG). 

Presiden Direktur Energi Nusantara Merah Putih Westana H Wiraatmadja mengatakan, pembangunan PLTGU berkapasitas 600 Mega Watt (MW) tersebut merupakan inisiatif perusahaannya untuk memenuhi kebutuhan listrik Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), yang saat ini belum mendapat jaminan pasokan listrik.

"Kami melihat ada peluang di Bantaeng, karena ada satu industri yang listriknya belum tersedia dengan baik," kata Westana, usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pembangunan PLTGU dengan Sinland Development PTE LTD, di‎ Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Pembangunan proyek tersebut membutuhkan dana US$ 980 juta. Oleh perusahana, dana tersebut berasal dari keuangan internal 30 persen dan 70 persen dari perusahaan penyedia keuangan. Ditargetkan, masalah keuangan (financial close) bisa diselesaikan pada 2018 kemudian dilanjutkan dengan konstruksi yang targetnya selesai dalam waktu tiga tahun setelah financial close atau 2021.

Dia melanjutkan, peran Sinland Development PTE LTD dalam pembangunan PLTGU dan fasilitas penerimaan LNG tersebut adalah untuk menggarap konstruksi proyek.‎ Pembangkit tersebut membutuhkan pasokan gas sebanyak 600 ribu sampai 650 ribu ton per tahun. Namun, belum ada kejelasan asal pasokan gas.

"Saat ini belum diputuskan, apakah itu dari lokal, tergantung kebijakan pemerintah, kalau pemerintah harus beli lokal ambil dalam begeri, kalau boleh impor dengan harga lebih baik jaminan suplai lebih panjang," tuturnya.

Rencananya, listrik yang dihasilkan dari PLTGU hanya untuk memenuhi kebutuhan kawasan industri tersebut, yang mayoritas adalah fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Namun, jika kedepannya PT PLN (Persero) menginginkan pasokan listrik dari PLTGU tersebut maka bisa disalurkan ke jaringan PLN.

"Saat ini yang kami dapatkan tidak masuk jaringan PLN hanya di kawasan industri saja, kalau didepan seandainya PLN ingin kita akan menyambutnya," tutup Westana. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya