Bantu Perbaiki Bendungan, Bank Dunia Kucurkan Rp 1,66 Triliun

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves menjelaskan, setiap warga Indonesia jangan pernah mengalami kekurangan air.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Mar 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 08:15 WIB
Waduk Saguling
Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Bank Dunia menyetujui pendanaan sebesar US$ 125 juta atau senilai Rp 1,66 triliun (Kurs Rp 13.335) untuk memperbaiki lebih dari 140 bendungan di Indonesia. Diharapkan, dengan adanya perbaikan bendungan ini akan memberikan dampak positif kepada sekitar 11 juta rakyat yang tinggal di sekitarnya.

Fase kedua dari Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) ini juga akan memperkuat kemampuan pemerintah untuk mengoperasikan dan mengelola bendungan di berbagai wilayah Indonesia. The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) juga ikut mendanai proyek ini dengan nilai US$ 125 juta.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves menjelaskan, setiap masyarakat di Indonesia jangan pernah mengalami kekurangan air. Bendungan mendukung pasokan air yang stabil, tetapi sangat penting untuk memastikan keselamatan bendungan untuk menghindari bencana. "Kemitraan lanjutan Bank Dunia dengan Indonesia terkait keselamatan bendungan akan melindungi jutaan orang Indonesia yang tinggal di sekitarnya,” kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis Selasa (28/2/2017).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan akan menjalani fase kedua proyek yang mana juga akan memberikan dukungan terhadap program partisipasi masyarakat. Masyarakat sekitar akan menerima pelatihan keterampilan untuk menambah pemasukan mereka dengan cara membantu merawat bendungan.

Banyak kawasan penangkapan air di Indonesia, khususnya di wilayah dengan jumlah penduduk yang besar, tidak mampu menyediakan air yang cukup. Indonesia termasuk dalam peringkat bawah dibanding negara-negara lain dalam hal persediaan air per kapita.

Fungsi utama sebagian besar 2.200 bendungan yang ada di Indonesia adalah untuk menyediakan air irigasi. Keselamatan bendungan sangat penting untuk menjaga keberlangsungan masyarakat di sekitarnya, selain juga untuk menjaga sumber air negara ini.

“Rehabilitasi dan peningkatan fasilitas bendungan serta memperbaiki manajemen pengoperasian dan keamanan penting untuk meningkatkan ketahanan air, mengurangi risiko dan meningkatkan produktivitas penggunaan sumberdaya air yang terbatas,” kata Marcus Wishart, Senior Water Resources Management Specialist.

Fungsi utama sebagian besar bendungan yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah untuk menyediakan air irigasi.

Ini adalah proyek kerja sama pendanaan kedua antara Bank Dunia dengan AIIB di Indonesia. Pada Juli 2016, Bank Dunia menyetujui pendanaan sebesar US$ 216,5 juta untuk mendukung program Kota Tanpa Kumuh yang bertujuan memperbaiki infrastruktur di kawasan kumuh di Indonesia. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya