Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN telah memiliki road map mengenai peningkatan kapasitas dan efisiensi pabrik-pabrik gula yang dimiliki BUMN.
Sepanjang 2016, total pabrik gula yang dimiliki BUMN baik yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai holding company dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebanyak 45 pabrik.
"Pada tahun kemarin total produksi gula BUMN itu 1,2 juta TCD (ton of cane per day), sementara total produksi nasional 2,2 juta ton, jadi masih mendominasi," kata Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Kamis (9/3/2017).
Advertisement
Wahyu mengungkapkan, ironisnya, dari 45 pabrik gula (PG) yang dimiliki BUMN tersebut mayoritas usianya sudah di atas 100 tahun. Dengan demikian, diakuinya pabrik-pabrik tersebut kurang efisien.
Setidaknya dari total PG tersebut, 27 persen memiliki kapasitas di bawah 2.000 TCD. Sementara yang memiliki kapasitas 2.000-3.900 TCD sebesar 48 persen dan 25 persen PG sudah memiliki kapasitas di atas 4.000 TCD.
"Jadi nanti kita akan dorong untuk PG itu bisa memiliki kapasitas semuanya minimal 4.000 TCD, tapi ini akan bertahap," tegasnya.
Mulai tahun ini, setidaknya ada beberapa PG yang mulai ditutup dalam upaya efisiensi tersebut. Meski ada penutupan, namun ditargetkan produksi gula BUMN meningkat menjadi 1,2 juta TCD. (Yas)