Ingin Pinjam Uang untuk Modal Bisnis Tapi Selalu Ditolak?

Kekurangan modal selalu menjadi alasan klasik seorang entrepreneur ragu untuk mengembangkan bisnisnya.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 09 Apr 2017, 12:45 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2017, 12:45 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Kekurangan modal selalu menjadi alasan klasik seorang entrepreneur ragu untuk mengembangkan bisnisnya. Padahal saat ini sudah banyak fasilitas pinjaman yang bisa dimanfaatkan pebisnis. Salah satunya adalah Kredit Tanpa Agunan (KPA).

Belakangan KTA semakin diminati karena pengajuan dan cairnya cepat. Namun setelah mengajukan, banyak entrepreneur yang mengeluh pengajuannya selau ditolak.

Kalau Anda merupakan salah satu yang mengalaminya, Anda harus melakukan evaluasi terhadap aplikasi Anda karena mungkin sering mengulang kesalahan berikut seperti dikutip dari CekAja.com:

Tidak punya kartu kredit

Salah satu syarat mengajukan KTA adalah menyertakan tagihan kartu kredit terakhir. Ini artinya Anda harus memiliki kartu kredit. Biasanya bank mensyaratkan kepada calon debitur untuk memiliki kartu kredit minimal satu tahun.

Tujuannya agar bank bisa menganalisis riwayat kredit Anda, seperti kebiasaan belanja dan kebiasaan melunasi. Hal ini sangat berdasar mengingat pinjaman yang diajukan adalah pinjaman tanpa agunan (jaminan) berupa harta benda.

Berbeda dengan pinjaman beragunan di mana bank dapat menyita agunan jika nasabah tidak melunasi. Bank memerlukan bukti kalau Anda memang layak, dapat dipercaya, dan pertanggung jawab jika diberi pinjaman.

Jumlah pinjaman yang diajukan terlalu besar

Coba evaluasi mengenai besaran pinjaman yang Anda ajukan. Kalau nilainya terlalu besar, apakah Anda benar-benar membutuhkan sejumlah itu? Mungkin bank menilai, nilai pinjaman yang diajukan tidak sesuai dengan kemampuan Anda.

Sejatinya cicilan per bulan tidak melebihi 30 persen dari penghasilan. Kalau Anda bersikukuh mengajukan nilai yang tinggi, ubah tenornya lebih panjang agar cicilan per bulan lebih kecil.

 

BI Checking



Nama Anda ada di blacklist BI Checking

Coba ingat-ingat, apakah sebelumnya Anda pernah mengajukan pinjaman yang selalu telat bayar atau punya cicilan yang nunggak? Jika ya, bisa jadi Anda memiliki catatan kredit buruk alias ada di daftar BI checking.

(Baca juga: Beda Proses Pembuatan Kartu Kredit Secara Online dan Konvensional)

Memalsukan data

Apakah data yang Anda berikan sudah benar-benar valid? Jangan sekali-kali memalsukan penghasilan bulanan, status pekerjaan, dan syarat-syarat lainnya. Misalnya Anda memalsukan penghasilan supaya pengajuan pinjaman Anda yang nilainya tinggi dikabulkan bank.

Bank akan selektif dalam menyeleksi nasabah. Kalaupun pengajuan pinjaman Anda yang bernilai besar dikabulkan, Anda mungkin kesulitan untuk membayar cicilan karena memang tidak sesuai kemampuan, sehingga risiko gagal bayar pun tinggi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya