7 Kesalahan Generasi Usia 20 Tahunan yang Bikin Miskin

Apa saja kesalahan generasi usia 20 tahunan yang bikin miskin? Simak ulasannya di sini.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 08 Apr 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 06:00 WIB
Tak Ingin Jatuh Miskin? Stop Beli 4 Barang Ini
Jangan belanja 4 barang ini kalau kamu tak ingin bangkrut. | via: readersdigest.co.id

Liputan6.com, Jakarta - Usia 20-30 tahun sering disebut sebagai usia kejayaan. Anda mulai mandiri secara finansial sambil mulai mewujudkan impian dalam hal karier atau keluarga.

Usia 20-30-an alias usia muda di mana fisik pun masih prima, orang cenderung ingin mengeksplorasi pekerjaan, pengalaman, dan mengejar pendidikan.

Namun sayangnya banyak orang melupakan salah satu hal terpenting untuk bisa menikmati usia tua dengan tenang: melek finansial dan perencanaan finansial. Akhirnya, kesalahan inilah yang dilakukan dan kemudian membuat menyesal di masa tua.

Apa saja kesalahan generasi usia 20 tahunan yang bikin miskin? Simak ulasannya seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Tidak punya perencanaan bujet

Saat pertama kali menghasilkan uang lewat jerih payah sendiri, Anda pasti merasa bangga dan muncul kepuasan karena bisa membeli barang yang sudah lama diidamkan.

Bagaimana pun juga Anda telah bekerja keras dan Anda berhak untuk membelanjakan hasil jerih payah. Istilah bujet dirasa terlalu kaku dan belum perlu.

Sampai akhirnya Anda sadar ketika di usia 40 Anda tidak punya tabungan sama sekali atau hanya punya sedikit sekali tabungan. Anda dibuat semakin panik karena usia pensiun semakin dekat, namun kemampuan fisik untuk bekerja sudah menurun.

Tapi dengan memiliki bujet sejak muda, Anda akan terbiasa berdisiplin. Misalnya jika Anda terbiasa menyisihkan setengah gaji Anda untuk ditabung, tabungan Anda akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia.

2. Sangat mengandalkan kartu kredit

Kartu kredit sebenarnya banyak untungnya. Karena jika digunakan secara benar, Anda justru bisa berhemat. Dengan menggunakan kartu kredit, Anda juga bisa tahu pengeluaran dalam sebulan.

Tapi yang jadi masalah adalah ketika Anda belanja lebih dari uang yang Anda miliki. Ketika kartu kredit dianggap solusi saat tidak punya uang, Anda harus bersiap jatuh ke dalam lubang utang.

3. Lebih mengedepankan fasilitas daripada gaji

Ada pekerjaan yang menawarkan titel karyawan di perusahaan besar dengan segala fasilitasnya tapi memberikan gaji rendah. Tapi ada juga startup atau perusahaan perintis yang memberikan gaji besar namun minim fasilitas bahkan kantornya hanya menempati ruko. Mana yang harus dipilih?

Gym gratis, ruang main game, atau popcorn gratis, tidak akan melunasi KPR atau membuat tabungan pensiun Anda meningkat. Tapi jika Anda termasuk golongan karyawan yang kaya fasilitas namun miskin gaji, Anda harus melakukan strategi.

Salah satunya dengan langsung memisahkan tabungan setelah menerima gaji sebelum digunakan untuk kebutuhan konsumtif.

Dana darurat



4. Tidak punya dana darurat

Pasti sulit memisahkan dana darurat di saat Anda baru mulai bekerja di mana gaji masih pas-pasan. Tapi sedikit dana darurat masih tetap lebih baik daripada tidak punya sama sekali. Tidak ada yang bisa menebak kapan terjadinya bencana alam.

Bahkan hal sederhana seperti hewan peliharaan sakit pun cukup menguras tabungan. Jadi jangan lewati usia muda Anda tanpa miliki dana darurat. Dana darurat sejatinya sejumlah 3-6 bulan penghasilan. (Baca juga: Baru Bekerja, Perlukah Memiliki Kartu Kredit?)

5. Tidak punya asuransi kesehatan

Banyak anak muda yang berada di puncak kemampuan fisik berpikir asuransi kesehatan tidak terlau perlu. Saat ini Anda memang sehat dan bugar, tapi kecelakaan atau cedera saat kerja mungin saja terjadi.Biaya kesehatan semakin mahal dan bisa membuat bangkrut.

Selain itu, premi asuransi kesehatan yang dibayarkan saat masih muda akan jauh lebih murah daripada baru mendaftar asuransi kesehatan saat tua.

Tak punya target


6. Tidak punya target finansial

“Kalau tidak punya tujuan, Anda hanya akan berada di awal.” Petikan dari Lao Tu ini mengingatkan Anda bahwa target finansial sekecil apapun lebih baik daripada tidak punya sama sekali.

Mulailah dengan hal sederhana seperti bisa menabung Rp 1 juta selama sebulan. Atau impian besar seperti ingin punya rumah sebelum usia 30.

Ketika target tersebut sudah tertanam di pikiran, secara alamiah Anda akan berjuang untuk mewujudkannya.

7. Tidak melek finansial

Tidak ada kata terlambat untuk melek finansial. Meskipun Anda sama sekali tidak mengerti soal deposito, resksadana, saham, atau obligasi semua dengan mudah dipelajari berkat internet.
Nikmati usia muda Anda sambil tetap mempersiapkan finansial untuk menghadapi masa depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya