Proyek LRT dan Tol Gairahkan Harga Properti di Bogor

Pembangunan infrastruktur mulai dari jalan tol dan light rapid transit membuat sektor properti di Bogor kembali bergeliat.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mei 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2017, 15:00 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan infrastruktur terutama jalan tol dari kota Bogor ke kota lainnya mendorong kenaikan harga properti di Bogor. Salah satu proyek transportasi kereta ringan atau light rapid transit (LRT) yang bakal hubungkan Bogor dengan Jakarta menjadi daya tarik untuk sektor properti di Bogor.

Country Manager Rumah.com Wasudewan menuturkan, tren pada wilayah yang 30 persen penduduknya mengandalkan kereta listrik (KRL) sebagai sarana transportasi cenderung menurun mulai kuartal I hingga kuartal III 2016.

Berdasarkan data Rumah.com Property Index, dari harga tengah (median) untuk rumah tapak (landed house) senilai Rp 800 juta-Rp 1 miliar di Bogor pada kuartal I 2016 sebesar 7,50 juta per meter persegi. Kemudian kuartal II 2016 sebesar 7,04 juta per meter persegi, lalu melanjutkan penurunan menjadi 6,79 juta per meter persegi, dan kuartal IV 2016 sebesar 7,32 juta per meter persegi.

Dari kuartal I ke kuartal II 2016 ada penurunan sebanyak 2,69 persen. Pada kuartal II ke kuartal III 2016 sebanyak 6,17 persen. Memasuki kuartal IV 2016 terjadi kenaikan 7,7 persen. Kemudian terus naik 0,5 persen pada kuartal I 2017. Harga tengah untuk rumah tapak harga Rp 800 juta-Rp 1 miliar di Bogor mencapai 7,36 juta per meter persegi pada kuartal I 2017.

Ia mengatakan, jika dipantau pergerakannya sejak 2 tahun lalu, situasi pasar properti tengah merosot, harga rumah tapak Bogor relatif stabil.

"Pembangunan infrastruktur LRT yang bakal menghubungkan Bogor dengan Jakarta membuat median harga kembali bergairah saat memasuki kuartal IV 2016 dan terus naik pada kuartal I 2017 meski tidak terlalu signifikan," jelas dia, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/5/2017).

Wasudewan menuturkan, harga properti Bogor akan terus bergerak naik ke depannya. Ini didorong dari pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah.

Selain LRT, proyek jalan tol Bogor Out Ring Road (BORR) seksi 2B sepanjang 2,4 KM yang tengah dikerjakan di Kedung Badak hingga Simpang Yasmin untuk mengurangi kemacetan di sekitar Jalan Sholis Iskandar menjadi pendukung harga properti di Bogor.

Ditambah pembangunan Bogor Inner Ring Road (BIRR), proyek jalan Poros Tengah Timur (jalur Puncak Dua) yang dimulai di Sentul hingga jalan dekat Taman Bunga Logi akan dilanjutkan ke Istana Cipanas, Cianjur juga akan mendorong kenaikan harga properti.

Ia menambahkan, proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) juga diyakini dapat membuat pasar properti Bogor semakin bergeliat.

"Pembangunan jalan tol ini dapat menghemat waktu dari Bogor hingga Sukabumi yang apabila melewati jalur biasa dapat memakan waktu 4-5 jam, namun jika melewati jalan tol ini hanya memakan waktu satu jam," ujar dia.

H

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya