Menteri Jonan Pamer Menang Taruhan soal Harga Minyak

Berdasarkan ramalan Menteri Jonan, harga minyak pada 2017 tidak akan tembus US$ 50 per barel.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Mei 2017, 12:15 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 12:15 WIB
Ignasius Jonan
Ignasius Jonan berbagi pengalaman tentang lika liku selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian ESDM.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pameran industri hulu migas, Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-41. Saat membuka acara tersebut, Menteri Jonan memamerkan uang US$ 1, hasil menang taruhan harga minyak.

Jonan mengatakan, seharusnya acara yang mengumpulkan seluruh perusahaan pencari minyak dan gas bumi (migas) yang beroper‎asi di Indonesia dibuka oleh Presiden Jokowi. Namun presiden berhalangan hadir karena harus menerima Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite.

"K‎ami mengucapkan selamat atas kegiatan IPA ke-41. Seharusnya diresmikan Presiden, tapi beliau tidak bisa hadir karena ada tamu negara‎," kata Jonan, saat membuka pameran IPA ke-41,di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (17/5/2017).

Dalam kesempatan tersebut, Jonan mengungkapkan pada industri hulu migas ada hal yang sulit diprediksi, yaitu harga minyak dunia. Sampai saat ini, harga minyak dunia masih di bawah US$ 60 per barel.

"Industri ini salah satu key drivers yang paling sulit untuk diprediksi atau dikelola atau diharapkan adalah harga minyak," papar Jonan.

Menteri Jonan bahkan sempat bertaruh mengenai harga minyak dunia dengan pimpinan Mitsubishi Corporation di bidang infrastruktur, minyak dan gas bumi. Besaran taruhannya hanya US$ 1.

Saat masih menjabat Menteri Perhubungan, pada April 2016 Jonan berkunjung ke Jepang. Dalam pertemuan tersebut, dia membahas soal harga minyak satu tahun mendatang.

Berdasarkan ramalan Jonan, harga minyak pada 2017 tidak akan Tembus US$ 50 per barel, sedangkan pimpinan Mitsubishi tersebut memperkirakan harga minyak mendekati level US$ 60 per barel.

Jonan pun memenangkan taruhan tersebut, faktanya tahun ini harga minyak hanya menyentuh level US$ 50-55 per barel. Dia pun menagih uang taruhan saat melakukan kunjungan kerja ke Tokyo pada beberapa hari lalu.

"Taruhannya US$ 1 pak, kemarin saya baru dari Tokyo nagih US$ 1 karena saya menang," ucap Jonan sambil mengeluarkan uang hasil memenangkan taruhan dari saku jas.

Menurut Menteri Jonan, dari ceritanya tersebut menunjukkan harga minyak dunia tidak bisa diprediksi, karena pihak yang berpengalaman berkecimpung dalam industri hulu migas pun salah meramalkan harga minyak dunia.

"Jadi Mr Sakuma yang sudah hampir 40 taun kerja di Mitsubishi dan ngurusin bidang migas itu ternyata juga enggak bisa prediksi harga minyak, malah pintar saya. Ini bukan soal lama kerja, Pak," tutup Jonan. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya