Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Klender, Jakarta Timur terbakar pada Jumat pagi ini. Api mulai terlihat pada pada pukul 07.15 WIB. Sumber Api berasal dari gudang Stasiun Klender. Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan pada pukul 08.05 WIB.
Meskipun saat ini api telah padam, tetapi dampak dari kebakaran tersebut masih tersisa. Salah satunya adalah terganggunya perjalanan kereta api jarak jauh dan juga KAI Commuter Jabodetabek.
"Sampai sekarang kami masih memberlakukan mekanisme persinyalan manual. Jadi yang mengatur perjalanan kereta api dari Stasiun Jatinegara dan Stasiun Cakung," kata Senior Menejer Humas KAI Daop 1 Jakarta Supr‎apto kepada Liputan6.com, Jumat (19/5/2017).
Advertisement
Dengan adanya pengaturan secara manual ini, beberapa perjalanan kereta yang melintas Stasiun Kleder sempat tertunda. Dalam kurun waktu pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 08.55 WIB, ada sejumlah perjalanan kereta api yg mengalami gangguan. Diantaranya dari arah hilir atau yang hendak masuk Jakarta terdapat 11 kereta api yang tertahan.
Baca Juga
11 KA yang tertahan itu terdir rangkaian 3 KRL, kereta api jarak jauh 6 rangkaian, kereta api lokal 1 rangkaian, dan kereta api  barang parcel 1 rangkaian.
Sedangkan dari yang ingin keluar Jakarta‎ yang tertahan 6 kereta api dimana rincian KRL 3 rangkaian, kereta api jarak jauh 2 rangkaian, dan kereta api lokal 1‎ rangkaian.
"Kereta jarak jauh masih ada keterlambatan, baik yang datang atau yang berangkat dari Jakarta, tapi keterlambatan semuanya masih di bawah 2‎ jam," tegas Suprapto.
Untuk diketahui, kebakaran terjadi di Stasiun Klender, Jakarta Timur. Api berkobar sejak pukul 07.15 WIB, Jumat (19/5/2017). Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur mengerahkan sembilan unit mobil pemadam ke lokasi kebakaran.
"Ada sembilan unit yang meluncur ke lokasi," ujar petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Ade saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (19/5/2017).
Pada pukul 08.05 WIB, api yang berkobar telah padam. Sebuah bangunan yang menjadi pintu masuk ke Stasiun Klender hangus. Atapnya pun sudah menjadi serpihan dan menyisakan rangka kayunya yang berubah jadi arang.
Benda yang masih utuh hanya pintu otomatis sekaligus scanner tiket kereta api. Ada pula mesin isi ulang dan cek saldo kartu dari sebuah bank negeri. (Yas/Gdn)