Lewat Vlog, Jokowi Pamer Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan

Dalam dua tahun terakhir Kementerian PUPR sedang membangun pembangunan jalan baru sepanjang 1.900 km di Kalimantan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Jun 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 18:00 WIB
20170113-Jokowi-Temui-Pelaku-Industri-Jakarta-AY
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengeluarkan video blog pribadi atau vlog saat mengunjungi jalur perintis Putussibau menuju Nanga Badai di Kalimantan Barat. Dalam vlog berjudul 'Jalan Baru Kalimantan Barat' tersebut, Jokowi menjelaskan mengenai proses pembangunan jalan baru di Kalimantan.

Menurutnya, dalam dua tahun terakhir Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun pembangunan jalan baru sepanjang 1.900 kilometer (km) di Kalimantan. Jalan baru tersebut sebagian besar memang jalan-jalan di perbatasan.

"Jalan di perbatasan kita harapkan bisa menumbuhkan pusat-pusat perekonomian yang baru," jelas dia dikutip dari vlog yang diunggah di laman Youtube, Rabu (7/6/2017).

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi beserta rombongan menempuh perjalanan dari Putussibau menuju Nanga Badai dengan panjang kurang lebih 170 km yang ditempuh dalam waktu 3, 5 jam. "Ada 27 km yang masih berupa tanah, tetapi nanti akan dikerjakan pagi, siang, malam oleh Kementerian PU," tambah dia.

Ditargetkan, seluruh jalur Putussibau menuju Nanga Badai akan teraspal pada akhir 2017 atau paling lambat awal 2018.

Untuk diketahui, dalam tiga tahun terkahir, pemerintah telah membangun jalan baru di perbatasan sepanjang lebih dari 520 km. Jalan tersebut menajdi bagian dari 1.582 km jalan paralel perbatasan yang telah ada dari ujung Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat.

Berikut ini isi lengkap #JKWVLOG Jalan Baru Kalimantan Barat:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya