2 Syarat agar RI Bisa jadi Negara Maju

Pembangunan infrastruktur di Indonesia sebaiknya tidak hanya sekedar pembangunan fisik saja tetapi harus dengan tata kelola yang baik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Jul 2017, 16:34 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 16:34 WIB
Ribuan Orang Padati Kongres Diaspora Indonesia
Ribuan orang memadati lokasi untuk mengikuti acara 4th Congress of Indonesian Diaspora di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7). Acara kongres tersebut juga dihadiri oleh Presiden Amerika ke 44 Barack Obama. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia selama ini terus berada di kelompok negara kelas menengah. Untuk bisa beralih menjadi negara maju, Indonesia harus membangun infrastruktur dan juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Vice President for Knowledge Management and Sustainable Development The Asian Development Bank (ADB) Bambang Susantono menjelaskan, Korea Selatan mampu naik peringkat menjadi negara maju dari negara berkembang dalam waktu cepat.

Selain terus menerus membangun infrastruktur, yang dilakukan oleh Korea Selatan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Indonesia pun harus juga melakukan hal yang sama jika ingin menjadi negara maju.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia memang sudah cukup gencar membangun infrastruktur. Namun sebaiknya, pembangunan tersebut tidak hanya sekadar pembangunan fisik saja, tetapi harus dengan tata kelola yang baik.

Bagaimana infrastuktur tersebut benar-benar bermanfaat bagi pelaku usaha dan masyarakat? "Pelaku usaha dan masyarakat memiliki satu fasilitas untuk melakukan aktivitas bisnis sehingga menciptakan iklim bisnis yang baik," jelas dia dalam acara Kongres ke-4 Diaspora Indonesia di Jakarta, Sabtu (1/7/2017).

Selain itu, Indonesia juga harus membangun sumber daya manusia. Di beberapa negara maju, sumber daya manusia yang berada di sektor Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) lebih banyak tiga sampai lima kali lipat dibanding saat menjadi negara menengah.

Indonesia sebenarnya juga sudah mencoba untuk mencapai hal tersebut. Terlihat dari porsi anggaran negara untuk sektor pendidikan mencapai 25 persen. "Sekarang tinggal kita jaga agar kualitas dari spending harus bagus, jangan dikorupsi," tutup dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya