Bank Mandiri Cetak Pembiayaan Sektor Kereta Api Naik 180 Persen

Bank Mandiri menyatakan pembiayaan sektor kereta api itu untuk kredit investasi dan kredit modal kerja.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Jul 2017, 17:49 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 17:49 WIB
Bank Mandiri menyatakan pembiayaan sektor kereta api itu untuk kredit investasi dan kredit modal kerja.
Bank Mandiri menyatakan pembiayaan sektor kereta api itu untuk kredit investasi dan kredit modal kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri berkomitmen terus memperkuat seluruh pelaku di sektor perkeretaapian guna meningkatkan konektivitas. Komitmen tersebut terlihat antara lain melalui realisasi pembiayaan perseroan pada sektor perkeretaapian yang telah mencapai Rp 5,9 triliun per akhir Juni 2017, naik 180 persen dari Juni 2016 sebesar Rp 2,1 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, pembiayaan yang terdiri atas kredit investasi dan kredit modal kerja tersebut disalurkan antara lain untuk pembangunan prasarana dan sarana Kereta Commuter Line Jabodetabek dan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Kereta Api Indonesia serta produksi kereta Bandara Minangkabau dan Peremajaan 438 unit kereta oleh PT Industri Kereta Api. Pembiayaan sektor kereta api juga memiliki jangka waktu yang relatif panjang, berkisar antara 1-10 tahun.

"Kami menyadari tingginya kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang murah dan massal di berbagai wilayah di Tanah Air. Di samping itu, pemerintah juga telah menaruh perhatian yang besar pada industri kereta api ini untuk menghubungkan pusat-pusat ekonomi serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri," kata Rohan Hafas di Jakarta, Jumat (28/7/2017).

Selain pembiayaan, Rohan melanjutkan, pihaknya juga telah membantu para pelaku industri perkeretaapian untuk meningkatkan efisiensi melalui pemanfaatan produk dan jasa perbankan dalam pengelolaan keuangan serta menciptakan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan pembayaran tiket kereta. Contohnya, PT KAI saat ini telah memanfaatkan sistem Mandiri Cash Management untuk mengetahui data pembelian tiket secara real time.

"Di samping itu, masyarakat pun dapat memanfaatkan produk kartu prabayar Mandiri e-Money pun untuk pembayaran tiket kereta Commuter Line," ujar dia.

Bahkan, ia menambahkan, transaksi pembayaran kartu prabayar e-Money untuk tiket kereta commuter line Jakarta di Juni 2017 naik sebesar 44 persen dibandingkan bulan yang sama pada 2016.

Rohan menuturkan, langkah ini perlu dilakukan sebagai sinergi strategis antar-BUMN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dukungan lain perseroan pada industri perkeretapian adalah melalui keikutsertaan aktif Bank Mandiri dalam berbagai program promosi dan marketing kepada masyarakat. Misalnya dalam kegiatan Kereta Api Travel Fair (KATF) yang berlangsung pada 29-30 Juli ini," tambah Rohan.

Dalam kegiatan ini, Bank Mandiri memberikan serangkaian program belanja yang cukup menarik antara lain program uang kembalian (cash back) sebesar maksimal Rp 300 ribu untuk transaksi pembelian tiket KA minimal Rp 1,5 juta dengan Mandiri kartu kredit dan kartu debit.

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati diskon 50 persen dengan fiestapoin serta program cicilan 0 persen dengan Mandiri kartu kredit selama 3 dan 6 bulan.

"Kami berharap seluruh dukungan ini dapat menjadi kereta api menjadi pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan domestik," tutup Rohan. (Yas)

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya