Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan mendirikan kantor cabang penuh di Kuala Lumpur, Malaysia dengan nama Bank Mandiri Berhad. Bank ini akan beroperasi pada akhir 2017.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, butuh investasi yang tak sedikit untuk membuka cabang penuh di Malaysia. Bank Mandiri menyiapkan modal sebesar 300 juta ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 935,2 miliar (estimasi nilai tukar Rp 3.117).
“Kami sudah memulainya dengan injeksi modal sebesar 50 juta ringgit Malaysia. Jumlah ini akan terus ditambah secara bertahap,” kata Kartika dalam keterangannya, Kamis (6/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Pembukaan cabang penuh ini sebagai perwujudan komitmen Bank Mandiri untuk menjadi ASEAN prominent bank. Maka Bank Mandiri berencana untuk terus meningkatkan jaringan luar negerinya.
Saat ini Bank Mandiri telah memiliki 7 kantor luar negeri yang terdiri dari 5 cabang di Cayman Islands, Dilli Timor Leste, Hong Kong, Shanghai dan Singapura, serta dua anak perusahaan yaitu Bank Mandiri Europe Limited di London dan Mandiri International Remittance di Malaysia.
Saat ini, Bank Mandiri juga sedang menjajaki perluasan jaringan di beberapa negara ASEAN yaitu Malaysia, Myanmar dan Pilipina.
Di Malaysia sendiri, Bank Mandiri telah memiliki presence sejak tahun 2009 berupa Mandiri International Remittance (MIR) yang bergerak di jasa pengiriman uang. Saat ini MIR telah memiliki 13 outlet yang tersebar di beberapa lokasi dan melayani Pekerja Migran Indonesia serta beberapa perusahaan di Malaysia.
"Sebagai bank berlisensi QAB, kami akan beroperasi di Kuala Lumpur untuk mendukung kegiatan bisnis,” tambah Kartika.
Bank Mandiri telah ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai kandidat Qualified ASEAN Bank (QAB) dari Indonesia untuk Malaysia pada tanggal 22 Mei 2017. Pada tahap awal, Mandiri mengoperasikan dua cabang yang melayani bisnis wholesales maupun retail banking.
Hubungan dagang antara Indonesia dan Malaysia pada triwulan pertama 2017 secara tahunan mengalami kenaikan hingga 33,08 persen, dari US$ 3,32 miliar di triwulan I tahun 2016 menjadi US$ 4,42 miliar di triwulan I tahun 2017. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan volume ekspor dan impor yang signifikan. Ekspor Indonesia di triwulan pertama tahun ini mencapai US$ 2,14 miliar.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: