Cerita Menteri BUMN Turunkan Harga Semen di Papua Tanpa Uang APBN

Harga semen di wilayah Puncak Jaya dan Timika sebelumnya mencapai Rp 1 juta-Rp 2 juta per sak.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Agu 2017, 14:39 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 14:39 WIB
arga semen di wilayah Puncak Jaya dan Timika sebelumnya mencapai Rp 1 juta-Rp 2 juta per sak.
arga semen di wilayah Puncak Jaya dan Timika sebelumnya mencapai Rp 1 juta-Rp 2 juta per sak.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Rini Soemarno berbagi cerita tentang perjalanan ke beberapa wilayah terpencil di Papua, seperti di Puncak Jaya, Timika dan Wamena. Kunjungan itu berkaitan dengan pencanangan penurunan harga semen di wilayah tersebut.

Rini mengungkapkan, harga semen di wilayah Puncak Jaya dan Timika sebelumnya mencapai Rp 1 juta-Rp 2 juta per sak. Begitu juga dengan harga semen di Wamena, selama ini dijual dengan harga Rp 580 ribu per sak.

"Tapi dengan kita (BUMN) bersinergi kita berhasil menurunkan harga semen di Puncak Jaya itu menjadi Rp 500 ribu per sak, dan di Wamena menjadi Rp 370 ribu per sak. Saya pastikan, ini tanpa subsidi, tanpa APBN sepeser pun," tegas Rini di Kementerian BUMN, Jumat (25/8/2017).

Upaya itu dilakukan hasil sinergi antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pelindo IV (Persero), PT Pelni (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero). Semuanya bersinergi dengan cara memangkas dan mempermudah jalur distribusi semen ke Papua.

Sebelumnya, semen yang dikirim ke wilayah Papua berasal dari Surabaya dan proses distribusinya membutuhkan kapal dan waktu tersendiri. Namun kini, dengan perubahan pola distribusi menggunakan kapal Pelni yang sudah memiliki pelayaran terjadwal, pasokan semen bisa diangkut dari Makassar.

"Ini yang harus kita lakukan. APBN itu bebannya sudah besar sekali, banyak masyarakat kurang mampu yang harus dibiayai negara. Tugas kita membantu, BUMN itu harus hadir untuk negeri di mana pun wilayah indonesia," dia menegaskan.

Rini berharap agar setiap MoU yang ditandatangani BUMN mengenai sinergi, segera dapat terlaksana di lapangan dan terlihat manfaatnya langsung ke masyarakat.

Hari ini, Rini juga menyaksikan penandatanganan MoU antara tujuh anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan 7 BUMN dan anak usaha BUMN mengenai peningkatan industri maritim di Indonesia.

Sejalan dengan upaya peningkatan ekonomi di wilayah pinggiran, salah satu dari kerja sama yang ditandatangani adalah pembangunan fasilitas penginapan di pulau perbatasan Indonesia dengan Timor Leste antara PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) dengan PT Hotel Indonesia Natour.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya