Liputan6.com, Jakarta - Ribuan anjungan tunai mandiri (ATM) dilaporkan tidak dapat beroperasi secara normal akibat gangguan yang dialami Satelit Telkom I. Ribuan unit ATM tersebut berasal dari beberapa bank.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, ‎sebanyak 2.000 ATM atau sekitar 13 persen dari total 17.695 ATM Bank Mandiri menggunakan jaringan Very Small Aperture Terminal (VSAT) Telkom. Sebanyak 2.000 ATM tersebut ikut terkena dampak dari gangguan Satelit Telkom I ini.
"Hanya 13 persen dari ATM kami menggunakan jaringan VSAT Telkom. Dan Keberadaan ATM-ATM tersebut adalah di daerah remote, yang memerlukan satelit karena tidak adanya jaringan fixed line atau GSM," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (28/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, saat ini 2.000 ATM tersebut mulai dialihkan ke satelit lain atau jaringan GSM. Dengan demikian, diharapkan dampak dari gangguan satelit Telkom tidak terlalu signifikan.
"Sebanyak 13 persen ATM tersebut saat ini sudah mulai dialihkan ke satelit lain atau pun jaringan GSM‎. Jadi secara garis besar tidak mengganggu pelayanan kami," ucap dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja. Menurut dia, jumlah ATM BCA yang terdampak gangguan Satelit Telkom I sebanyak 5.000 unit. Namun, saat ini pihaknya tengah melakukan pemulihan bersama Telkom.
‎"Yang terkena sekitar 5.000 ATM sedang diusahakan pemulihan bersama Telkom dan switching company Primacom," ujar dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Penjelasan Telkom soal Gangguan Satelit
Sebelumnya, operasional ribuan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik sejumlah bank nasional, seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA mengalami offline pada Jumat dan Sabtu (25-26 Agustus 2017).
Hal ini disebabkan terjadinya anomali pada satelit milik Telkom. Atas masalah ini, Telkom pun dalam pernyataan resminya menjelaskan, pada hari Jumat sekitar pukul 16.51 WIB, telah terjadi anomali pada satelit Telkom 1.
"Anomali pada satelit Telkom 1 berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom 1, sehingga semua layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu," demikian penjelasan Telkom dalam keterangan yang dirilis, Sabtu (26/8/2017).
Telkom juga telah melakukan recovery atau perbaikan atas anomali satelit Telkom 1. Meski semula proses perbaikan diprediksi bakal selesai lebih awal, hingga Sabtu sore masih berlangsung.
"Recovery satelit Telkom 1 yang dilakukan bersama Telkom dan Lockheed Martin, di mana semula diprediksi dapat selesai lebih awal karena sesuatu dan lain hal, hingga pukul 16.00 WIB (Sabtu) masih berlangsung," kata Telkom.
Untuk mengantisipasi dan kontinuitas kualitas layanan pelanggan, Telkom telah melakukan recovery layanan transponder dengan mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan satelit lainnya.
Pada hari Sabtu pula, pelanggan Telkom 1 mulai migrasi ke transponder satelit Telkom 3S. "Dengan solusi migrasi ke satelit lain, diharapkan layanan pelanggan dapat kembali berjalan dengan normal," tulis Telkom.
Perusahaan pelat merah itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya para pelanggan yang terganggu.
Advertisement