Peternak Kambing dan Domba Minta Insentif Modal ke Pemerintah

Peternak Domba dan Kambing meminta kepada pemerintah untuk mempermudah akses permodalan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Sep 2017, 15:50 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2017, 15:50 WIB
(Foto: Liputan6.com/Ilyas I)
Sapi

Liputan6.com, Jakarta Peternak Domba dan Kambing meminta kepada pemerintah untuk mempermudah akses permodalan. Selama ini ada satu segmen peternak kambing dan domba yang belum tersentuh akses permodalan dari perbankan.

Ketua Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Yudi Guntara Nor mengatakan ada tiga segmen peternak kambing. Pertama pembibitan. Di segmen ini para peternak hanya fokus dalam mengembangkan bibit-bibit yang dimilki.

"Salah satunya dengan mengikuti kontes ini, akan muncul bibit-bibit yang bagus, semakin bagus bibitnya biasanya semakin tinggi harganya," kata Yudi saat berbincang dengan Liputan6.com di Jambore Peternak Nasional 2017 di CIbubur, Jumat (22/9/2017).

Segmen kedua, yaitu peternak yang fokus dalam hal pembiakan domba dan kambing. Di sektor inilah yang sampai saat ini masih belum tersentuk akses permodalan dari perbankan.

Untuk itu, Yudi meminta kepada pemerintah untuk bisa memberikan insentif kemudahan dalam mendapatkan permodalan bagi peternak. Selama ini peternak pembiakan enggan mengajukan modal ke perbankan dikarenakan bunga yang cukup tinggi.

"Karena ini pembibitan ya paling tidak dari sisi suku bunga lah, kalau bisa dibebaskan bayar bunga dulu paling tidak satu tahun pertama, baru nanti kalau kambing sudah lahir dan dijual, boleh dikenakan bunga," terangnya.

Sebelumnya, Yudi juga memaparkan, bisnis ternak kambing dan domba saat ini masih mnejanjikan.

"Buktinya sekarang semakin banyak bermunculan peternak-peternak muda di Indonesia. Karena banyak keuntungan memang bisnis ternak kambing dan domba ini," tegas dia.

Banyak keunggulan untuk menjadikan ternak kambing dan domba ini sebagai penghasilan. Pertama, masyarakat tidak membutuhkan modal banyak untuk memulai bisnis ini. Hanya bermodal Rp 25 juta, kini sudah mendapatkan kambing sekitar 20 ekor. Berbeda dengan ternak sapi yang membutuhkan modal bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Kedua, dipaparkan Yudi, masa kehamilan kambing juga dikenal sangat singkat, dimana setiap dua tahun sudah melahirkan anak kambing tiga kali dengan jumlah sekali melahirkan rata-rata 2-3 ekor.

Ketiga, pasar daging kambing saat ini terus meningkat tiap tahunnya. "Ini karena banyak orang melakukan aqiqah tiap tahunnya dan juga daging kambing sekarang sudah menjadi gaya hidup anak-anak muda, seperti Lamb," tambah Yudi. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya