Jatuh Bangun Husodo Angkosubroto Jadi Pengusaha Sukses

Kisah sukses seorang miliader berawal dari perjalanan yang sulit. Hal itu juga berlaku bagi Pemilik Gunung Sewu Holdings Company.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 03 Okt 2017, 20:44 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 20:44 WIB
(Foto: Forbes)
Husodo Angkosubroto (Dok:Forbes)

Liputan6.com, Jakarta - Kisah sukses seorang miliader tentu berawal dari perjalanan yang sulit. Hal itu juga berlaku bagi Pemilik Gunung Sewu Holdings Company, Husodo Angkosubroto yang pernah menempati daftar orang terkaya pada Forbes 2014 sekalipun.

Husodo Angkosubroto membenarkan hal itu. Dia mengaku selama mendirikan usaha, dirinya juga pernah mengalami masa the biggest down fall.

"Saya juga tentu pernah mengalami masa the biggest down fall, yaitu ketika 3.000 hektar babak belur dan saat membangun perkebunan pisang," ucap Husodo di Institut Pertanian Bogor, saat menjadi pembicara dalam acara Entrepreneurs Wanted!, Selasa (3/10/2017).

Awalnya, dia membeli seluruh saham perkebunan pisang hasil usaha patungan antara Gunung Sewu Group (Indonesia) dengan Del Monte Produce asal Filipina. Perkebunan pisang tersebut terkena serbuan penyakit virus yang menjangkit tanah. Nama penyakit itu adalah fusarium yang banyak mematikan pohon pisang ‎saat itu. Dari 2.000 hektar tanaman pisang hanya menyisakan 10 persen lahan tanam saja yang bisa digunakan.

Namun berkat usahanya, Husodo berhasil menghasilkan bibit pisang unggul yang tahan penyakit Fusarium yaitu jenis Del Monte 2 (DM2) dan Cavendish Jepara. Selain itu, mekanisme tanam dengan pola annual crop atau sistem replanting pasca panen dan rotasi sistem penanaman meminimalisir penyakit fusarium dan penurunan kualitas tanah.

Akan tetapi, setelah berhasil mengatasi hal itu, dia kembali harus berurusan dengan tantangan baru, yaitu pada usaha nanasnya. Saat menjalankan produksi pengalengan nanas, perusahaannya justru menghasilkan limbah berupa kulit nanas yang tidak bisa diproses.

Husodo tidak menyerah dan mencoba bereksperimen menjadikan kulit nanas menjadi pangan sapi dengan cara dikeringkan. Usahanya ini membuahkan hasil bahkan dilirik dan dibeli mahal oleh Jepang.

Kini, usaha nanasnya telah berkembang dan telah memiliki kantor di Jepang dan China. Itu semua berkat perusahannya mampu menjual nanas yang lebih baik dari negara-negara tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Tips Sukses ala Husodo

Selain menceritakan kisah jatuh bangunnya, Husodo sangat mendukung Indonesia untuk memiliki banyak wiraswasta. Dia bahkan juga membagikan beberapa kiat-kiat sukses untuk menjadi entrepreneur. Bagi Husodo, ada dua cara untuk mempercepat bisnis, yaitu tim yang baik dan funding yang cukup.

"Untuk mencari permodalan, bisa coba ke bank, investor, ketemu banyak orang, pokoknya harus capek untuk menemukan funding. Untuk membangun tim yang baik, gak semata-mata yang sejalan dengan kita. Harus open mindset karena ide orang lain belum tentu buruk," ucap Husodo.

Selain itu, meski Husodo kerap kali jatuh bangun membangun usahanya, dia percaya bahwa selalu ada solusi di balik masalahnya. "Semua pasti ada solusi. Kita coba lagi. Dengan ada keuletan, pasti ada jalannya," ujar Husodo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya